NABIADAM Oleh DR. Firanda Andirja, Lc. MA. Ini adalah kisah nenek moyang seluruh manusia. Dialah Nabi Adam ‘alaihissalam, manusia pertama yang diciptakan Allah. Jika orang-orang tertarik untuk mengenali dan menelusuri sejarah nenek moyang mereka, maka kisah Nabi Adam adalah kisah nenek moyangnya seluruh nenek-nenek moyang. Kebanyakan orang berusaha 1Kata Imam Besar "Benarkah demikian?" 2Jawab Stefanus "Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran, 3dan berfirman kepadanya Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. 4Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang; 5dan di situ Allah tidak memberikan milik pusaka kepadanya, bahkan setapak tanah pun tidak, tetapi Ia berjanji akan memberikan tanah itu kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya, walaupun pada waktu itu ia tidak mempunyai anak. 6Beginilah firman Allah, yaitu bahwa keturunannya akan menjadi pendatang di negeri asing dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya empat ratus tahun lamanya. 7Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka itu akan Kuhukum, firman Allah, dan sesudah itu mereka akan keluar dari situ dan beribadah kepada-Ku di tempat ini. 8Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah Abraham memperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan; dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas bapa leluhur kita. 9Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia, 10dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya. 11Maka datanglah bahaya kelaparan menimpa seluruh tanah Mesir dan tanah Kanaan serta penderitaan yang besar, sehingga nenek moyang kita tidak mendapat makanan. 12Tetapi ketika Yakub mendengar, bahwa di tanah Mesir ada gandum, ia menyuruh nenek moyang kita ke sana. Itulah kunjungan mereka yang pertama; 13pada kunjungan mereka yang kedua Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya, lalu ketahuanlah asal usul Yusuf kepada Firaun. 14Kemudian Yusuf menyuruh menjemput Yakub, ayahnya, dan semua sanak saudaranya, tujuh puluh lima jiwa banyaknya. 15Lalu pergilah Yakub ke tanah Mesir. Di situ ia meninggal, ia dan nenek moyang kita; 16mayat mereka dipindahkan ke Sikhem dan diletakkan di dalam kuburan yang telah dibeli Abraham dengan sejumlah uang perak dari anak-anak Hemor di Sikhem. 17Tetapi makin dekat genapnya janji yang diberikan Allah kepada Abraham, makin bertambah banyaklah bangsa itu di Mesir, 18sampai bangkit seorang raja lain memerintah tanah Mesir, seorang yang tidak mengenal Yusuf. 19Raja itu mempergunakan tipu daya terhadap bangsa kita dan menganiaya nenek moyang kita serta menyuruh membuang bayi mereka, supaya bangsa kita itu jangan berkembang. 20Pada waktu itulah Musa lahir dan ia elok di mata Allah. Tiga bulan lamanya ia diasuh di rumah ayahnya. 21Lalu ia dibuang, tetapi puteri Firaun memungutnya dan menyuruh mengasuhnya seperti anaknya sendiri. 22Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya. 23Pada waktu ia berumur empat puluh tahun, timbullah keinginan dalam hatinya untuk mengunjungi saudara-saudaranya, yaitu orang-orang Israel. 24Ketika itu ia melihat seorang dianiaya oleh seorang Mesir, lalu ia menolong dan membela orang itu dengan membunuh orang Mesir itu. 25Pada sangkanya saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengerti. 26Pada keesokan harinya ia muncul pula ketika dua orang Israel sedang berkelahi, lalu ia berusaha mendamaikan mereka, katanya Saudara-saudara! Bukankah kamu ini bersaudara? Mengapakah kamu saling menganiaya? 27Tetapi orang yang berbuat salah kepada temannya itu menolak Musa dan berkata Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? 28Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti kemarin engkau membunuh orang Mesir itu? 29Mendengar perkataan itu, larilah Musa dan hidup sebagai pendatang di tanah Midian. Di situ ia memperanakkan dua orang anak laki-laki. 30Dan sesudah empat puluh tahun tampaklah kepadanya seorang malaikat di padang gurun gunung Sinai di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. 31Musa heran tentang penglihatan itu, dan ketika ia pergi ke situ untuk melihatnya dari dekat, datanglah suara Tuhan kepadanya 32Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Maka gemetarlah Musa, dan ia tidak berani lagi melihatnya. 33Lalu firman Allah kepadanya Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus. 34Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir dan Aku telah mendengar keluh kesah mereka, dan Aku telah turun untuk melepaskan mereka; karena itu marilah, engkau akan Kuutus ke tanah Mesir. 35Musa ini, yang telah mereka tolak, dengan mengatakan Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim? — Musa ini juga telah diutus oleh Allah sebagai pemimpin dan penyelamat oleh malaikat, yang telah menampakkan diri kepadanya di semak duri itu. 36Dialah yang membawa mereka keluar dengan mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di tanah Mesir, di Laut Merah dan di padang gurun, empat puluh tahun lamanya. 37Musa ini pulalah yang berkata kepada orang Israel Seorang nabi seperti aku ini akan dibangkitkan Allah bagimu dari antara saudara-saudaramu. 38Musa inilah yang menjadi pengantara dalam sidang jemaah di padang gurun di antara malaikat yang berfirman kepadanya di gunung Sinai dan nenek moyang kita; dan dialah yang menerima firman-firman yang hidup untuk menyampaikannya kepada kamu. 39Tetapi nenek moyang kita tidak mau taat kepadanya, malahan mereka menolaknya. Dalam hati mereka ingin kembali ke tanah Mesir. 40Kepada Harun mereka berkata Buatlah untuk kami beberapa allah yang akan berjalan di depan kami, sebab Musa ini yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir — kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia. 41Lalu pada waktu itu mereka membuat sebuah anak lembu dan mempersembahkan persembahan kepada berhala itu dan mereka bersukacita tentang apa yang dibuat sendiri oleh mereka. 42Maka berpalinglah Allah dari mereka dan membiarkan mereka beribadah kepada bala tentara langit, seperti yang tertulis dalam kitab nabi-nabiApakah kamu mempersembahkan kepada-Ku korban sembelihan dan persembahan selama empat puluh tahun di padang gurun itu, hai kaum Israel? 43Tidak pernah, malahan kamu mengusung kemah Molokh dan bintang dewa Refan, patung-patung yang kamu buat itu untuk disembah. Maka Aku akan membawa kamu ke dalam pembuangan, sampai di seberang sana Babel. 44Kemah Kesaksian ada pada nenek moyang kita di padang gurun, seperti yang diperintahkan Allah kepada Musa untuk membuatnya menurut contoh yang telah dilihatnya. 45Kemah itu yang diterima nenek moyang kita dan yang dengan pimpinan Yosua dibawa masuk ke tanah ini, yaitu waktu tanah ini direbut dari bangsa-bangsa lain yang dihalau Allah dari depan nenek moyang kita; demikianlah sampai kepada zaman Daud. 46Daud telah mendapat kasih karunia di hadapan Allah dan ia memohon, supaya ia diperkenankan untuk mendirikan suatu tempat kediaman bagi Allah Yakub. 47Tetapi Salomolah yang mendirikan sebuah rumah untuk Allah. 48Tetapi Yang Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia, seperti yang dikatakan oleh nabi 49Langit adalah takhta-Ku, dan bumi adalah tumpuan kaki-Ku. Rumah apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku, demikian firman Tuhan, tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku? 50Bukankah tangan-Ku sendiri yang membuat semuanya ini? 51Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. 52Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. 53Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya." 54Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. 55Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. 56Lalu katanya "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." 57Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. 58Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. 59Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." 60Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.

PesananBuku: Hidup Sesudah Mati, biografi 60 Shahabat Nabi Alamat Pengiriman: Kediri, Kota Kediri Status: Terkirim via JNE No Resi: SOCE600701483716 ===== Author: Google+ by Toko Kitab Terjemahan Online. Kunjungi channel kami di Wisata Buku Online. Incoming search terms: kisah 60 sahabat nabi pdf; biografi 60 sahabat nabi pdf; kisah 60 sahabat

KERANGKA SERMON EVANGELIUM MINGGU 18 Mei 2014 MINGGU KANTATE Nyanyikanlah Nyanyian Baru bagi Tuhan Ev Kisah Rasul 7 54 – 60 Ep Mazmur 31 2 – 6 + 16 – 17 S. Patik Roma 12 11 – 12 Tuhan Membangkitkan Kita dari Keterpurukan Sama halnya dengan Injil Lukas, Kitab Kisah Para Rasul juga adalah tulisan dari Lukas. Dalam Injil Lukas dituliskan apa yang dikerjakan, diajarkan dan dijanjikan Yesus kepada murid-murid-Nya, sementara dalam Kisah Rasul ini, Lukas menuliskan bagaimana dan apa yang terjadi setelah Yesus terangkat ke sorga. Ketika Yesus naik ke sorga, instruksi terakhir yang Ia katakan kepada para murid-Nya adalah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus 14-5. Sesuai dengan janji-Nya, Yesus mengutus Roh Kudus untuk para murid-Nya, sehingga kuasa Roh Kuduslah yang bekerja melalui para murid Yesus dan jemaat mula-mula untuk menyebarkan kabar keselamatan kepada segala bangsa. Kisah rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh pengikut Kristus berjuang untuk menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil 84. Para diaken seperti Stefanus, Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolau menjadi perkasa dalam memberitakan Injil karena Roh Kudus yang memampukan mereka. Bahkan Stefanus yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak 68. Akan tetapi iblis tidak tinggal diam ketika melihat Yesus semakin dipermuliakan. Maka iblis memakai orang-orang yang tidak percaya kepada Kristus untuk saling menghasut dan mengatakan bahwa Stefanus telah mengucapkan kata-kata yang menghujat Musa dan Allah 611. Akibatnya mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama untuk diadili. Di hadapan imam besar Stefanus diadili, namun dengan tenang Stefanus menjawab pertanyaan Imam Besar. Dia memberikan pembelaan untuk dirinya sendiri terkait dengan pelayanan yang dia lakukan. Dalam pembelaannya ini, Stefanus membuktikan iman dan kesetiaan kepada Tuhan. Dia sama sekali tidak memiliki rasa takut karena dia yakin ada Tuhan Yesus yang akan memampukannya, sehingga setiap rangkaian kata yang dia ucapkan dapat disampaikan dengan baik di hadapan anggota Mahkamah Agama itu karena dia penuh dengan Roh Kudus. Ø Tantangan Bagi Orang yang Hidup Jujur ay. 54-55 Stefanus berdiri di hadapan majelis pengadilan. Di sebuah ruang yang besar dan megah, kemungkinan besar dekat bait di Yerusalem, 71 pria duduk membentuk setengah lingkaran besar. Majelis pengadilan itu, seorang Imam Besar 71 bersidang hari ini untuk menghakimi Stefanus. Para hakimnya adalah tokoh-tokoh yang berkuasa dan berpengaruh, yang kebanyakan tidak suka dengan murid Yesus ini. Dalam pembelaan atas dirinya, Stefanus sama sekali tidak berkeinginan hanya sekedar membela diri atas apa yang dia lakukan untuk Tuhan, namun sekaligus dia memberitakan firman Tuhan serta menegur dosa-dosa mereka. Dalam pembelaannya, Stefanus menceritakan sejarah bangsa Israel dan sejarah kelam bangsa itu yang selalu memberontak kepada Allah, membunuh utusan Allah bahkan Orang Benar si Partigor dan Stefanus adalah salah satu dari orang benar yang akan menghadapi siksaan dan aniaya yang sama. Akibatnya, “Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi.” Mendengar kebenaran yang tak dapat disangkal dalam kata-kata Stefanus, kemarahan hakim-hakim itu pun meluap. Tertusuk hati mereka’ menandakan kemarahan yang sangat. Mereka begitu marah atas perkataan yang keluar dari mulut Stefanus, terutama ketika Stefanus menegur dosa-dosa mereka. Tentu sebagai para tokoh agama, mereka tidak mau menerima bahwa mereka orang yang berdosa karena mereka selalu menganggap diri mereka sebagai orang yang paling benar di hadapan Allah. Saking meluapnya kemarahan mereka, sampai-sampai mereka menggertakkan gigi mereka mendengar pengakuan Stefanus. Stefanus yang setia itu pasti menyadari bahwa ia, sama seperti Tuannya, Yesus, tidak akan mendapat belas kasihan. Stefanus membutuhkan keberanian untuk menghadapi apa yang akan segera terjadi. Namun ia penuh dengan Roh Kudus. Ini berarti ia dikuasai dan dipimpin sepenuhnya oleh Roh Kudus. Dan ia pasti sangat dikuatkan oleh penglihatan yang pada waktu itu dikaruniakan dengan baik hati oleh Kristus kepadanya. Stefanus menatap ke langit dan melihat kemuliaan Allah. Dia melihat Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. Pada umumnya Alkitab mencatat bahwa Yesus duduk di sebelah kanan Bapa-Nya. Namun kali ini Stefanus melihat bahwa Yesus telah berdiri di sebelah kanan Allah untuk menyambutnya di Kerajaan-Nya. Penglihatan ini hanya terlihat oleh Stefanus. Andaikata semua orang Yahudi itu juga bisa melihatnya, mereka pasti tidak berani membunuh Stefanus. Ø Iblis Akan Menutup Telinga Orang Berdosa Terhadap Kebenaran ay. 56-58 Yesus yang dimusuhi dan dibunuh itu telah ada di surga di tempat yang paling terhormat yaitu di sebelah kanan Allah. Kedudukan di sebelah kanan Allah menunjukkan kedudukan yang paling terhormat. Dalam keadaan yang berbahaya seperti itu Stefanus tetap berani memberitakan penglihatan tentang Yesus. Ini benar-benar luar biasa, sama halnya dengan yang Paulus katakan dalam 2 Tim. 42, "Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran”. Mendengar perkataan Stefanus, kemarahan mereka semakin memuncak, bahkan mereka berteriak-teriak sambil menutup telinga mereka sembari menyerbu, menyeret dan merajam Stefanus. Ini mereka lakukan karena mereka menganggap kata-kata Stefanus sebagai hujatan dan mereka tidak mau mendengar hujatan itu lebih banyak lagi. Hukum Taurat memang mengatakan bahwa seorang penghujat harus dihukum mati dengan dirajam Im 2410-16,23 bdk. Yoh 1031-33. Tetapi pada saat itu orang Yahudi ada dibawah kekuasaan Romawi sehingga sebetulnya Imam Besar/ Mahkamah Agama itu tidak berhak membunuh/ menghukum mati seseorang Yoh 1831. Tetapi saking marahnya, mereka mengabaikan semua ini. Sembari mereka melempari Stefanus, saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda bernama Saulus. Saksi-saksi’ ini adalah saksi-saksi palsu seperti dalam Kisah Rasul 613. Menurut Ulangan 177, pada saat merajam, maka para saksilah yang harus melempar batu pertama kali. Ø Hidup Bersumber dari Kristus, Maka Mati juga Harus dalam Kristus ay. 59-60 Stefanus sama sekali tidak menunjukkan kegelisahan, ketakutan dan keraguan dalam mempertahankan iman percayanya. Stefanus tetap tenang, sekalipun ia menghadapi kematian yang mengerikan. Bahkan dia lebih rela kehilangan nyawanya daripada kehilangan imannya. Meskipun dalam kesakitan saat dirajam, dia tetap menyempatkan diri untuk berdoa kepada Tuhan. Stefanus menujukan doanya kepada Yesus 759 dan saat itu ia dipenuhi Roh Kudus sehingga jelas bahwa tindakannya itu dipimpin oleh Roh Kudus. Dengan iman Stefanus mengucapkan, “"Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku”. Mengapa Stefanus bisa tetap tenang sekalipun ia menghadapi kematian yang mengerikan, sedangkan banyak orang lain menghadapi kematian yang tenang’ tetapi mereka menghadapinya dengan takut/ gelisah? Karena tahu bahwa Tuhanlah pemilik hidupnya, sehingga dengan yakin dia menyampaikan rohnya ke tangan Tuhan. Sebuah iman yang luar biasa dari Stefanus adalah dia mau menjadi martir[1]. Stefanus mempraktekkan Mat 544 dengan berdoa bagi musuh-musuhnya ay. 60. Dan doa ini ternyata sangat besar kuasanya karena akhirnya Saulus bertobat dan bahkan menjadi rasul yang luar biasa dipakai Tuhan. Bahkan dalam kesaksian dan ajarannya, Paulus mengambil prinsip bahwa, “Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan” Flp. 121. Mungkin Stefanus sendiri tidak pernah mengira bahwa doanya akan menghasilkan sesuatu yang begitu hebat. “Memang Allah bisa mengabulkan jauh lebih banyak daripada yang kita doakan Ef 320”. Stefanus ingat akan tindakan dan kata-kata Yesus pada saat ia mengalami rasa sakit dan hampir mati seperti Yesus yang lebih dulu merasakannya. Jelas bahwa ia bisa melakukan semua itu karena ia banyak mempelajari dan merenungkan Firman Tuhan. Memang pada jaman Stefanus keempat kitab Injil belum ada, tetapi jelas bahwa rasul-rasul dalam pengajarannya banyak menceritakan tindakan dan kata-kata Yesus, khususnya di sekitar penderitaan dan salib. Dan Stefanus mendengar semua ini dari pengajaran Firman Tuhan dari rasul-rasul, sehingga dia juga menguti perkataan Yesus saat menghadapi kematian. “Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!”. Dengan tegas Stefanus masih mampu mengucapkan doa pengampunan atas perbuatan mereka kepadanya. Menjadi seorang pengikut Kristus bukan sebatas mengakui Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Seorang Kristen harus mampu mengambil komitmen, “Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah Flp. 122”. Buah yang dimaksud adalah buah dari iman, yaitu perbuatan yang baik dan menyenangkan Tuhan. Seorang yang sudah percaya Kristus harus menunjukkan buah pengakuan itu di dalam hidupnya. Agar kita bisa konsisten hidup seturut dengan kehendak Tuhan, mencerminkan Kristus, hidup kita harus dipenuhi dengan Roh Kudus. Kesetiaan Stefanus yang penuh dengan Roh Kudus menjadikan dia tetap setia pada Kristus sampai akhir hayatnya. Ada tiga hal yang patut kita teladani dalam diri Stefanus, yakni 1. Dalam pelayanannya, ia selalu di pimpin oleh Roh Kudus. Stefanus seorang yang baik, penuh dengan Roh dan memiliki hikmat Tuhan. Pelayanan apapun yang Tuhan sudah percayakan pada kita, marilah kita minta pimpinan Roh Kudus. Melayani bukan dengan kuat dan gagah kita, tapi dengan penyertaan Roh Kudus. 2. Hidupnya yang dipimpin Roh Kudus menjadikan diri Stefanus hidup dalam Kebenaran. Roh Kudus memampukan kita untuk hidup dalam kebenaran. Tanpa tuntunan Roh Kudus, mustahil kita bisa setia dalam firman-Nya. 3. Stefanus setia menderita sampai akhir, Roh Kudus memberikan kekuatan baginya tatkala ia mengalami penderitaan. Sekalipun ia harus mengalami tantangan, ia harus dianiaya oleh Saulus dan para antikristus. namun ia tetap menderita dengan sukarela, ia menderita dengan penuh kemenangan. Kita juga yang pasti memiliki banyak tantangan hidup dan pelayanan, untuk itu firman Tuhan katakan, “Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalam doa Rom. 1211-12.” Seorang yang benar-benar pengikut Kristus haruslah punya identitas ciri khas, yaitu hidup Setia, taat dan berkomitmen untuk Tuhan serta memprioritaskan Tuhan dalam hidupnya. Orang Kristen yang adalah pengikut Kristus harus selalu meminta pertolongan kepada Tuhan dan memiliki pengharapan yang hidup kepada Tuhan. Sama halnya dengan Stefanus yang meminta kekuatan kepada Tuhan dalam doanya. Setiap orang yang mampu melakukan ajaran Kristus, maka janji Tuhan, “Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya Mat. 2122” “Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya Yoh. 157”. Nyatalah kiranya janji itu bagi kita. Tuhan Yesus memberkati. Amin. Polma Hutasoit, [1] Martir martyr merupakan sebuah kata yang berasal dari Bahasa Yunani, artinya "saksi" atau "orang yang memberikan kesaksian". Kata ini umumnya dipakai untuk orang-orang yang berkorban, seringkali sampai mati, demi kepercayaannya. "Martir" adalah seseorang yang berani berjuang hingga mati demi membela iman dan kepercayaannya terhadap Yesus Kristus. AGAMA KRISTEN) - 46058963. (AGAMA KRISTEN) siapakah yang matii terbunuh ? dan bagaimana mereka terbunuh? di "kisah para Rasul pasal 7:54 - 60 7Pembelaan Stefanus71-53 1Kata Imam Besar ”Benarkah demikian?” 2Kej. 1127–1714 Jawab Stefanus ”Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran, 3dan berfirman kepadanya Keluarlah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu. 4Maka keluarlah ia dari negeri orang Kasdim, lalu menetap di Haran. Dan setelah ayahnya meninggal, Allah menyuruh dia pindah dari situ ke tanah ini, tempat kamu diam sekarang; 5Kej. 127, 1315, 1518, 178 dan di situ Allah tidak memberikan milik pusaka kepadanya, bahkan setapak tanah pun tidak, tetapi Ia berjanji akan memberikan tanah itu kepadanya menjadi kepunyaannya dan kepunyaan keturunannya, walaupun pada waktu itu ia tidak mempunyai anak. 6Kej. 1513-14 Beginilah firman Allah, yaitu bahwa keturunannya akan menjadi pendatang di negeri asing dan bahwa mereka akan diperbudak dan dianiaya empat ratus tahun lamanya. 7Tetapi bangsa yang akan memperbudak mereka itu akan Kuhukum, firman Allah, dan sesudah itu mereka akan keluar dari situ dan beribadah kepada-Ku di tempat ini. 8Kej. 212-4, 2526, 2931–3024, 3516-18 Lalu Allah memberikan kepadanya perjanjian sunat; dan demikianlah Abraham memperanakkan Ishak, lalu menyunatkannya pada hari yang kedelapan; dan Ishak memperanakkan Yakub, dan Yakub memperanakkan kedua belas bapa leluhur kita. 9 Kej. 371–5014 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia, 10dan melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya. 11Maka datanglah bahaya kelaparan menimpa seluruh tanah Mesir dan tanah Kanaan serta penderitaan yang besar, sehingga nenek moyang kita tidak mendapat makanan. 12Tetapi ketika Yakub mendengar, bahwa di tanah Mesir ada gandum, ia menyuruh nenek moyang kita ke sana. Itulah kunjungan mereka yang pertama; 13pada kunjungan mereka yang kedua Yusuf memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya, lalu ketahuanlah asal usul Yusuf kepada Firaun. 14Kemudian Yusuf menyuruh menjemput Yakub, ayahnya, dan semua sanak saudaranya, tujuh puluh lima jiwa banyaknya. 15Lalu pergilah Yakub ke tanah Mesir. Di situ ia meninggal, ia dan nenek moyang kita; 16mayat mereka dipindahkan ke Sikhem dan diletakkan di dalam kuburan yang telah dibeli Abraham dengan sejumlah uang perak dari anak-anak Hemor di Sikhem. 17Kel. 17–310 Tetapi makin dekat genapnya janji yang diberikan Allah kepada Abraham, makin bertambah banyaklah bangsa itu di Mesir, 18sampai bangkit seorang raja lain memerintah tanah Mesir, seorang yang tidak mengenal Yusuf. 19Raja itu mempergunakan tipu daya terhadap bangsa kita dan menganiaya nenek moyang kita serta menyuruh membuang bayi mereka, supaya bangsa kita itu jangan berkembang. 20Pada waktu itulah Musa lahir dan ia elok di mata Allah. Tiga bulan lamanya ia diasuh di rumah ayahnya. 21Lalu ia dibuang, tetapi puteri Firaun memungutnya dan menyuruh mengasuhnya seperti anaknya sendiri. 22Dan Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir, dan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya. 23Pada waktu ia berumur empat puluh tahun, timbullah keinginan dalam hatinya untuk mengunjungi saudara-saudaranya, yaitu orang-orang Israel. 24Ketika itu ia melihat seorang dianiaya oleh seorang Mesir, lalu ia menolong dan membela orang itu dengan membunuh orang Mesir itu. 25Pada sangkanya saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengerti. 26Pada keesokan harinya ia muncul pula ketika dua orang Israel sedang berkelahi, lalu ia berusaha mendamaikan mereka, katanya Saudara-saudara! Bukankah kamu ini bersaudara? Mengapakah kamu saling menganiaya? 27Tetapi orang yang berbuat salah kepada temannya itu menolak Musa dan berkata Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim atas kami? 28Apakah engkau bermaksud membunuh aku, sama seperti kemarin engkau membunuh orang Mesir itu? 29Kel. 183-4 Mendengar perkataan itu, larilah Musa dan hidup sebagai pendatang di tanah Midian. Di situ ia memperanakkan dua orang anak laki-laki. 30Dan sesudah empat puluh tahun tampaklah kepadanya seorang malaikat di padang gurun gunung Sinai di dalam nyala api yang keluar dari semak duri. 31Musa heran tentang penglihatan itu, dan ketika ia pergi ke situ untuk melihatnya dari dekat, datanglah suara Tuhan kepadanya 32Akulah Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub. Maka gemetarlah Musa, dan ia tidak berani lagi melihatnya. 33Lalu firman Allah kepadanya Tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus. 34Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir dan Aku telah mendengar keluh kesah mereka, dan Aku telah turun untuk melepaskan mereka; karena itu marilah, engkau akan Kuutus ke tanah Mesir. 35Musa ini, yang telah mereka tolak, dengan mengatakan Siapakah yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim? – Musa ini juga telah diutus oleh Allah sebagai pemimpin dan penyelamat oleh malaikat, yang telah menampakkan diri kepadanya di semak duri itu. 36Kel. 73, 1421; Bil. 1433 Dialah yang membawa mereka keluar dengan mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di tanah Mesir, di Laut Merah dan di padang gurun, empat puluh tahun lamanya. 37Ul. 1815, 18 Musa ini pulalah yang berkata kepada orang Israel Seorang nabi seperti aku ini akan dibangkitkan Allah bagimu dari antara saudara-saudaramu. 38Kel. 2018-21 Musa inilah yang menjadi pengantara dalam sidang jemaah di padang gurun di antara malaikat yang berfirman kepadanya di gunung Sinai dan nenek moyang kita; dan dialah yang menerima firman-firman yang hidup untuk menyampaikannya kepada kamu. 39Tetapi nenek moyang kita tidak mau taat kepadanya, malahan mereka menolaknya. Dalam hati mereka ingin kembali ke tanah Mesir. 40Kel. 321-6 Kepada Harun mereka berkata Buatlah untuk kami beberapa allah yang akan berjalan di depan kami, sebab Musa ini yang telah memimpin kami keluar dari tanah Mesir – kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia. 41Lalu pada waktu itu mereka membuat sebuah anak lembu dan mempersembahkan persembahan kepada berhala itu dan mereka bersukacita tentang apa yang dibuat sendiri oleh mereka. 42Am. 525-27 Maka berpalinglah Allah dari mereka dan membiarkan mereka beribadah kepada bala tentara langit, seperti yang tertulis dalam kitab nabi-nabiApakah kamu mempersembahkan kepada-Ku korban sembelihan dan persembahanselama empat puluh tahun di padang gurun itu, hai kaum Israel? 43Tidak pernah, malahan kamu mengusung kemah Molokhdan bintang dewa Refan,patung-patung yang kamu buat itu untuk Aku akan membawa kamu ke dalam pembuangan, sampai di seberang sana Babel. 44 Kel. 2540 Kemah Kesaksian ada pada nenek moyang kita di padang gurun, seperti yang diperintahkan Allah kepada Musa untuk membuatnya menurut contoh yang telah dilihatnya. 45Kemah itu yang diterima nenek moyang kita dan yang dengan pimpinan Yosua dibawa masuk ke tanah ini, yaitu waktu tanah ini direbut dari bangsa-bangsa lain yang dihalau Allah dari depan nenek moyang kita; demikianlah sampai kepada zaman Daud. 462Sam. 72 Daud telah mendapat kasih karunia di hadapan Allah dan ia memohon, supaya ia diperkenankan untuk mendirikan suatu tempat kediaman bagi Allah Yakub. 471Raj. 61-38 Tetapi Salomolah yang mendirikan sebuah rumah untuk Allah. 48Tetapi Yang Mahatinggi tidak diam di dalam apa yang dibuat oleh tangan manusia, seperti yang dikatakan oleh nabi 49 Yes. 661-2 Langit adalah takhta-Ku,dan bumi adalah tumpuan apakah yang akan kamu dirikan bagi-Ku,demikian firman Tuhan,tempat apakah yang akan menjadi perhentian-Ku? 50Bukankah tangan-Ku sendiri yang membuat semuanya ini? 51 Yes. 6310 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. 52Siapakah dari nabi-nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Bahkan mereka membunuh orang-orang yang lebih dahulu memberitakan tentang kedatangan Orang Benar, yang sekarang telah kamu khianati dan kamu bunuh. 53Kamu telah menerima hukum Taurat yang disampaikan oleh malaikat-malaikat, akan tetapi kamu tidak menurutinya.”Stefanus dibunuh – Saulus hadir754–81a 54Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. 55Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan Allah. 56Lalu katanya ”Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah.” 57Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. 58Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama Saulus. 59Sedang mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya ”Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku.” 60Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring ”Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itu meninggallah ia. Terjemahan Baru Bible © Indonesian Bible Society 1974, Selebihnya Tentang Alkitab Terjemahan Baru Kisah Para Rasul 7. 7. Pembelaan Stefanus. 7:1-53. 1 Kata Imam Besar, 54 Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, hati mereka sangat tertusuk. Mereka menyambutnya dengan kertak gigi. 60 Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring, "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Sesudah berkata Kisah Para Rasul 754-60 Terjemahan Baru Ketika anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya itu, sangat tertusuk hati mereka. Maka mereka menyambutnya dengan gertakan gigi. Tetapi Stefanus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap ke langit, lalu melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di sebelah kanan katanya "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah." Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya. Dan saksi-saksi meletakkan jubah mereka di depan kaki seorang muda yang bernama mereka melemparinya Stefanus berdoa, katanya "Ya Tuhan Yesus, terimalah rohku." Sambil berlutut ia berseru dengan suara nyaring "Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!" Dan dengan perkataan itu meninggallah ia.
KisahPara Rasul 7:1-53. 5 Juni 2021. Kisah Para Rasul 7:54-60. 6 Juni 2021. GI Purnama. Cara Kerja Allah Tak Terselami. Kisah Para Rasul 8:1-25. 7 Juni 2021. GI Purnama. Roh Kudus, Sang Pemimpin Misi. Kisah Para Rasul 8:26-40. 8 Juni 2021. GI Purnama. Penjahat yang Diubah oleh Tuhan.
Pendahuluan Para Rasul menahbiskan tujuh murid untuk membantu dalam pekerjaan Tuhan. Stefanus, salah seorang dari mereka yang dipilih, melakukan banyak mukjizat. Beberapa orang Yahudi menuduhnya melakukan penghujatan dan membawanya ke hadapan Sanhedrin, di mana dia diubah rupa. Setelah mendera orang Yahudi karena menolak Juruselamat, Stefanus melihat Bapa Surgawi dan Yesus Kristus. Dia kemudian diusir keluar dari kota dan dilempari batu sampai mati. Saran untuk Pengajaran Kisah Para Rasul 61–8 Tujuh murid dipilih untuk membantu para Rasul dalam pekerjaan Ajaklah siswa untuk memikirkan seseorang dalam keluarga, lingkungan, atau masyarakat mereka yang memiliki tantangan atau kebutuhan duniawi yang khusus. Bagaimana perasaan Anda ketika Anda merenungkan orang ini dan keadaannya? Menurut Anda bagaimana perasaan Bapa Surgawi mengenai individu-individu ini? Ajaklah siswa untuk mencari sewaktu mereka menelaah Kisah Para Rasul 61–8 jalan yang telah Tuhan sediakan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak-Nya. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 61–2 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari kekhawatiran yang orang Yahudi yang berbahasa Yunani bawakan agar menjadi perhatian para Rasul. Orang Yahudi yang berbahasa Yunani “adalah orang Kristen-Yahudi yang menggunakan bahasa Yunani”, dan orang Ibrani “adalah orang Kristen-Yahudi dari Palestina” New Testament Student Manual [buku pedoman Church Educational System, 2014],288. Kekhawatiran apa yang para Orang Suci yang orang Yahudi yang berbahasa Yunani ungkapkan? Jelaskan bahwa pada waktu ini, Gereja tumbuh dengan pesat dan begitu pula kebutuhan duniawi banyak orang, termasuk para janda. Karena para Rasul bertanggung jawab untuk mengkhotbahkan Injil kepada “semua bangsa” Matius 2819, mereka tidak mampu secara pribadi menangani setiap kebutuhan individu para anggota Gereja. Ajaklah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang dari Kisah Para Rasul 63–6. Mintalah siswa untuk menyimak, dengan mencari bagaimana para Rasul memecahkan masalah ini. Ajaklah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Sifat-sifat apa yang perlu dimiliki oleh mereka yang dipilih untuk membantu dengan kebutuhan Gereja yang bertumbuh agar layak untuk pemanggilan ini? Anda mungkin ingin menyarankan agar siswa menandai ungkapan di ayat 3 dan 5 yang menguraikan sifat-sifat ini. Bagaimana proses ini serupa dengan apa yang Tuhan lakukan dalam Gereja-Nya dewasa ini untuk memastikan kebutuhan para anggota dipenuhi? Setelah siswa menanggapi, tuliskan kebenaran berikut di papan tulis Anggota Gereja yang layak dipanggil untuk membantu menangani kebutuhan orang lain. Ajaklah beberapa siswa untuk datang ke papan tulis dan menuliskan pemanggilan-pemanggilan di Gereja. Untuk beberapa di antara pemanggilan yang mereka daftarkan, tanyakan Kebutuhan siapa yang ditangani oleh orang-orang yang dengan setia melayani dalam pemanggilan ini? Menurut Anda mengapa penting bahwa orang-orang yang dipanggil untuk membantu menangani kebutuhan orang lain memiliki sifat-sifat yang disebutkan di ayat 3 dan 5? Mintalah siswa untuk membaca Kisah Para Rasul 67–8 dalam hati. Anda mungkin ingin menyarankan agar mereka menandai akibat-akibat positif yang dihasilkan dari pemanggilan tujuh murid ini untuk melayani orang lain. Mintalah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Kisah Para Rasul 69–753 Stefanus dibawa ke hadapan Sanhedrin dan bersaksi bahwa mereka telah menolak Mesias Ajaklah beberapa siswa untuk berdiri dan memperlihatkan akan seperti apa kiranya jika mereka mencoba menolak bantuan orang lain dalam situasi-situasi berikut, meskipun mereka memerlukan bantuan melakukan pekerjaan rumah, memasak hidangan, memecahkan masalah utama dalam kehidupan mereka. Mengapa kita terkadang menolak bantuan orang lain? Apa konsekuensi yang dapat datang dari menolak bantuan orang lain? Tandaskan bahwa satu cara Bapa Surgawi menolong kita adalah melalui Roh Kudus. Ajaklah siswa untuk mencari sewaktu mereka menelaah Kisah Para Rasul 69–753 konsekuensi-konsekuensi dari menangkal Roh Kudus. Jelaskan bahwa seperti yang tercatat di Kisah Para Rasul 69, banyak orang yang tidak percaya kepada Yesus Kristus berselisih pendapat dengan Stefanus sewaktu dia mengajarkan Injil. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 610–11 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari mengapa mereka yang berselisih pendapat dengan Stefanus terdampak olehnya. Anda mungkin perlu menjelaskan bahwa kata menghasut di ayat 11 artinya menyuap. Bagaimana orang-orang yang berselisih pendapat dengan Stefanus terdampak oleh ajaran-ajarannya? Apa yang dituduhkan kepada Stefanus? Ringkaslah Kisah Para Rasul 612–14 dengan menjelaskan bahwa Stefanus dibawa ke hadapan mahkamah agama yang mengatur orang Yahudi, yang disebut Sanhedrin. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 615 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang tidak biasa tentang penampilan Stefanus sewaktu dia berdiri di hadapan mahkamah agama tersebut. Menurut Anda apa artinya bahwa Stefanus memiliki “muka seorang malaikat”? ayat 15. Stefanus diubah rupa. Perubahan rupa yang kudus ini adalah satu cara Allah memperlihatkan kepada orang-orang bahwa Dia menyetujui Stefanus dan pesannya. [Lihat Bruce R. McConkie, Doctrinal New Testament Commentary, 3 jilid [1965–1973], 267]. Ringkaslah Kisah Para Rasul 71–50 dengan menjelaskan bahwa sebagai tanggapan atas tuduhan terhadap dirinya, Stefanus menuturkan kembali sebagian dari sejarah Israel. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 735–39 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang Stefanus katakan mengenai perlakuan Israel kuno terhadap Nabi Musa. Menurut ayat 35, bagaimana anak-anak Israel menanggapi Musa ketika dia datang untuk membebaskan mereka dari Mesir? Bagaimana mereka menanggapi Musa bahkan setelah dia membebaskan mereka lihat ayat 39? Ingatkan siswa bahwa Yesus Kristus adalah nabi yang Musa nubuatkan lihat ayat 37. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 751–53 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari bagaimana Stefanus membandingkan para pemimpin orang Yahudi pada zamannya dengan Israel kuno yang dia uraikan. Menurut ayat 51, bagaimana para pemimpin orang Yahudi pada zaman Stefanus serupa dengan Israel kuno yang dia uraikan? Mereka berdua menangkal Roh Kudus. Jelaskan bahwa “keras kepala dan yang tidak bersunat hati” merujuk pada kesombongan penuh dosa dan jahatnya hati orang-orang Yahudi. Menurut ayat 52, siapa yang telah orang Yahudi zaman dahulu tolak dan aniaya sewaktu mereka menangkal Roh Kudus? Para nabi, termasuk Musa. Siapa yang Stefanus katakan telah mahkamah agama orang Yahudi tolak? “Orang Benar” [ayat 52], artinya Juruselamat. Jelaskan bahwa Stefanus mengilustrasikan bahwa sama seperti Israel kuno telah menolak nabi Musa, para pemimpin orang Yahudi di zaman Stefanus menolak Juruselamat. Kebenaran apa yang dapat kita pelajari mengenai menangkal Roh Kudus? Siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda tetapi hendaknya mengidentifikasi kebenaran yang serupa dengan yang berikut Menangkal Roh Kudus dapat menuntun pada menolak Juruselamat dan para nabi-Nya. Bagaimana menangkal Roh Kudus dapat menuntun kita untuk menolak ajaran-ajaran Juruselamat dan para nabi-Nya? Roh Kudus bersaksi tentang Yesus Kristus dan memberikan kesaksian tentang kebenaran firman-Nya dan perkataan para nabi-Nya. Oleh karena itu, menyangkal Roh Kudus akan melemahkan kesaksian seseorang serta tekadnya untuk mengikuti Juruselamat dan para nabi-Nya. Ajaklah siswa untuk menjelaskan bagaimana seseorang dapat tergoda untuk menyangkal Roh Kudus dalam keadaan berikut 1 memilih hiburan dan media, 2 memilih apakah mengikuti nasihat para nabi mengenai berkencan, dan 3 memutuskan apakah menerapkan asas-asas pertobatan yang telah Yesus Kristus dan para nabi-Nya ajarkan. Apa yang dapat kita lakukan untuk menyambut alih-alih menyangkal pengaruh Roh Kudus? Ajaklah siswa untuk mempertimbangkan bagaimana menerima pengaruh Roh Kudus telah menuntun mereka untuk menerima Juruselamat dan para nabi-Nya serta menerapkan ajaran-ajaran mereka. Imbaulah siswa untuk merenungkan satu hal yang dapat mereka lakukan pada minggu mendatang untuk secara aktif mengundang pengaruh Roh Kudus ke dalam kehidupan mereka. Ajaklah mereka untuk menuliskan gol ini dalam buku catatan kelas atau jurnal penelaahan tulisan suci mereka, dan doronglah mereka untuk memenuhi gol itu. Kisah Para Rasul 754–60 Stefanus dilempari batu sampai mati Tulislah kata kesukaran di papan tulis, dan tanyakan kepada siswa apa artinya itu menurut mereka. Setelah mereka menanggapi, tulislah definisi berikut di samping kata tersebut alasan dari masalah atau penderitaan besar. Mengapa kita hendaknya memiliki ekspektasi adanya kesukaran sebagai pengikut Yesus Kristus? Imbaulah siswa untuk mencari sewaktu mereka menelaah Kisah Para Rasul 754–60 suatu asas yang dapat membantu kita ketika kita mengalami kesukaran. Jelaskan bahwa setelah Stefanus menghardik para pemimpin orang Yahudi yang jahat, mereka “tertusuk hati[nya]” ayat 54 dan marah. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Kisah Para Rasul 755–56 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang Stefanus alami pada momen penganiayaan ini. Apa pengaruh yang memenuhi diri Stefanus? Siapa yang Stefanus lihat? GambarStefanus Melihat Yesus di Sisi Kanan Allah Perlihatkan gambar Stefanus Melihat Yesus di Sisi Kanan Allah Buku Seni Injil [2009], nomor 63; lihah juga Ajaran mendasar mengenai Ke-Allah-an apa yang dapat kita pelajari dari kisah tentang penglihatan Stefanus? Siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, namun pastikan mereka mengidentifikasi ajaran berikut Bapa Surgawi, Yesus Kristus, dan Roh Kudus adalah tiga Makhluk yang berbeda dan terpisah. Anda mungkin ingin menyarankan agar siswa menuliskan ajaran ini di margin tulisan suci mereka di samping Kisah Para Rasul 755–56. Ajaklah beberapa siswa untuk bergiliran membacakan dengan lantang dari Kisah Para Rasul 757–60. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari apa yang orang-orang lakukan kepada Stefanus. Ajaklah siswa untuk melaporkan apa yang mereka temukan. Apa yang menonjol bagi Anda mengenai doa Stefanus? Menurut Anda mengapa Lukas menggambarkan kematian tragis Stefanus dengan ungkapan “meninggallah ia”? ayat 60. Tandaskan bahwa ungkapan ini mungkin merujuk pada beristirahatnya jiwa yang saleh dari kesusahan kefanaan dan kedamaian yang dengannya orang semacam ini bertransisi dari kehidupan yang ini ke yang berikutnya [lihat A&P 4246]. Ajaklah siswa untuk merenungkan apa yang Stefanus alami sebelum dia ditangkap dan dibunuh lihat Kisah Para Rasul 755–56. Bagaimana Allah memperkuat Stefanus sepanjang pengalaman-pengalamannya dengan Sanhedrin? Stefanus dipenuhi dengan Roh Kudus dan melihat Juruselamat berdiri di sisi kanan Allah. Asas apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman Stefanus yang dapat membantu kita tetap setia kepada Yesus Kristus selama kesukaran? Siswa mungkin mengidentifikasi beragam asas, namun pastikan mereka memahami asas berikut Jika kita tetap setia kepada Yesus Kristus selama kesukaran, Dia akan berada bersama kita. Dengan cara apa Tuhan dapat berada bersama kita sewaktu kita menghadapi kesukaran? Meskipun Stefanus kehilangan nyawanya, apa yang dia peroleh? Jelaskan bahwa Stefanus umumnya dianggap martir Kristen yang pertama. Di samping itu, dia dapat dilihat sebagai sebuah contoh tentang Kristus, karena baik dia maupun Juruselamat berdiri di hadapan mahkamah agama untuk disidang, menyatakan kebenaran di hadapan musuh-musuh mereka, memberikan nyawa mereka dalam perkara yang saleh, dan bahkan mengucapkan ungkapan serupa sewaktu mereka mengalami kematian lihat Lukas 2333–34, 46. Anda mungkin ingin menandaskan bahwa seorang pemuda bernama Saulus—yang kelak menjadi Rasul Paulus—hadir dan menjadi saksi dari mati syahidnya Stefanus lihat ayat 58. Bersaksilah mengenai kebenaran-kebenaran yang diajarkan sepanjang pelajaran ini.
MatheusMangentang and Tony Salurante, ―MEMBACA KONSEP KASIH DALAM INJIL YOHANES MENGGUNAKAN LENSA HERMENEUTIK MISIONAL,‖ Phronesis: Jurnal Teologi dan Misi 4, no. 1 (2021): 7. 6 Yafet M Paembonan, ―Memahami Tantangan Teologi Pluralisme Dan Teologi Pembebasan,‖ Jurnal Teologi Berita Hidup 2, no. 1 (2019): 53–54. 7 Binsar
7Pidato Stefanus 1Imam agung bertanya kepada Stefanus, “Apakah semua yang dikatakan oleh orang itu benar?” 2Stefanus menjawab, “Saudara-saudara dan Bapak-bapak! Coba dengarkan saya! Sebelum nenek moyang kita Abraham pindah ke Haran, pada waktu ia masih tinggal di Mesopotamia, Allah yang mulia datang kepadanya Kej. 121 3dan berkata, Tinggalkanlah negerimu dan sanak keluargamu. Pergilah ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu.’ 4Maka Abraham meninggalkan negeri Kasdim, lalu pindah ke Haran. Sesudah ayah Abraham meninggal, Allah membuat Abraham pindah ke negeri ini yang Saudara-saudara dan Bapak-bapak sekalian diami sekarang ini. Kej. 1131, 124 5Pada waktu itu tidak ada sebagian pun dari negeri ini yang Allah berikan kepada Abraham untuk menjadi milik Abraham; setapak pun tidak diberi kepadanya. Tetapi Allah berjanji bahwa Ia akan memberikannya kepada Abraham untuk menjadi milik Abraham serta keturunannya. Waktu itu Abraham tidak mempunyai anak. Kej. 127, 1315, 1518, 178 6Tetapi inilah yang dikatakan Allah kepadanya, Keturunanmu akan tinggal sebagai orang asing di negeri orang lain. Orang-orang negeri itu akan menjajah mereka dan memperlakukan mereka dengan kejam empat ratus tahun lamanya. Kej. 1513-14 7Tetapi Aku akan menghukum bangsa yang memperhamba mereka, dan mereka akan keluar dari negeri itu dan akan menyembah Aku di tempat ini.’ Kel. 312 8Sesudah berkata begitu ikatan janji itu disahkan oleh Allah dengan upacara sunat. Maka sesudah Ishak, anak Abraham lahir, Abraham menyunat dia pada waktu ia berumur delapan hari. Kemudian Ishak menyunat juga anaknya, yaitu Yakub. Dan Yakub pun menyunat pula kedua belas anaknya, yaitu yang menjadi bapak-bapak leluhur bangsa Yahudi. Kej. 1710-14, 212-4, 2526, 2931—3518 9Bapak-bapak leluhur kita itu cemburu kepada Yusuf, sehingga mereka menjual dia menjadi hamba di Mesir. Tetapi Allah menyertai dia, Kej. 3711, 28, 392, 21 10dan melepaskan dia dari segala kesusahannya. Allah memberikan kepadanya budi dan kebijaksanaan pada waktu ia menghadap Firaun raja Mesir, sehingga Firaun menjadikan dia gubernur negeri Mesir dan penguasa istana Firaun. Kej. 4139-41 11Kemudian terjadi suatu masa kelaparan yang besar di seluruh negeri Mesir dan Kanaan sehingga orang menderita sekali. Nenek moyang kita tidak bisa mendapat makanan. Kej. 421-2 12Maka ketika Yakub mendengar ada gandum di Mesir ia menyuruh anak-anaknya, nenek moyang kita, pergi ke sana untuk pertama kali. 13Waktu mereka pergi kedua kalinya, Yusuf memberitahukan kepada saudara-saudaranya itu bahwa ialah Yusuf. Barulah waktu itu raja Mesir tahu tentang keluarga Yusuf. Kej. 451, 16 14Kemudian Yusuf mengirim berita kepada ayahnya, yaitu Yakub, untuk minta dia bersama seluruh keluarganya pindah ke Mesir - semuanya ada tujuh puluh lima orang. Kej. 459-10, 17-18, 4627 15Maka Yakub pindah ke Mesir dan di situlah ia dan nenek moyang kita meninggal. Kej. 461-7, 4933 16Mayat mereka kemudian dibawa kembali ke Sikhem dan dikuburkan di kuburan yang sudah dibeli dengan sejumlah uang oleh Abraham dari suku bangsa Hemor di Sikhem. Kej. 233-16, 3319, 507-13; Yos. 2432 17Ketika sudah hampir waktunya Allah memenuhi janji-Nya kepada Abraham, bangsa kita di Mesir sudah bertambah banyak. Kel. 17-8 18Akhirnya seorang raja lain yang tidak mengenal Yusuf, memerintah di Mesir. 19Raja itu mempermainkan bangsa kita dan kejam terhadap nenek moyang kita. Ia memaksa mereka membuang bayi-bayi mereka yang baru lahir supaya terlantar dan mati. Kel. 110-11, 22 20Pada masa itulah Musa lahir; ia bayi yang bagus sekali. Tiga bulan lamanya ia dipelihara di rumah bapaknya, Kel. 22 21dan setelah ia dibuang, putri Firaun mengambil dia, lalu memelihara dia sebagai anaknya sendiri. Kel. 23-10 22Segala ilmu bangsa Mesir diajarkan kepadanya dan ia menjadi orang yang sangat berkuasa dalam perkataan dan perbuatannya. 23Waktu Musa berumur empat puluh tahun, timbullah keinginan dalam hatinya untuk pergi melihat keadaan bangsanya orang Israel. Kel. 211-15 24Lalu ia melihat seorang dari mereka dianiaya oleh seorang Mesir; maka ia membela orang yang dianiaya itu dengan membunuh orang Mesir itu. 25Musa menyangka bangsanya akan mengerti bahwa Allah sedang memakai dia untuk membebaskan mereka. Tetapi ternyata mereka tidak mengerti. 26Besoknya ia melihat pula dua orang Israel berkelahi, lalu ia berusaha mendamaikan mereka. Ia berkata, Kalian ini bersaudara. Mengapa kalian berkelahi?’ 27Tetapi orang yang memukul kawannya itu mendorong Musa ke pinggir lalu berkata, Siapa yang mengangkat kau menjadi pemimpin dan hakim kami? 28Apa kau mau membunuh saya juga seperti kau membunuh orang Mesir itu kemarin?’ 29Ketika Musa mendengar apa yang dikatakan oleh orang itu, Musa lari dari Mesir lalu tinggal di negeri Midian. Di sana ia mendapat dua orang anak. Kel. 183-4 30Empat puluh tahun kemudian seorang malaikat datang kepada Musa di padang gurun dekat Gunung Sinai. Malaikat itu datang di dalam api pada belukar yang sedang menyala. 31Musa heran melihat hal itu, sehingga ia pergi dekat-dekat untuk mengetahui apa itu. Lalu ia mendengar suara Tuhan berkata, 32Akulah Allah nenek moyangmu; Aku Allah dari Abraham, Ishak, dan Yakub.’ Musa gemetar ketakutan sehingga tidak berani lagi melihat kepada belukar itu. 33Kemudian Tuhan berkata pula, Lepaskan sandal yang kaupakai itu, sebab tanah di tempat kau berdiri itu adalah tanah yang suci. 34Aku sudah melihat dan memperhatikan pahitnya penderitaan umat-Ku di Mesir. Aku sudah mendengar keluhan mereka dan Aku turun untuk membebaskan mereka. Sekarang, mari! Aku akan mengutus engkau kembali ke Mesir.’ Kel. 31-10 35Musa inilah Musa yang tidak diakui oleh bangsa Israel dan yang ditolak dengan perkataan ini, Siapa yang mengangkat engkau menjadi pemimpin dan hakim kami?’ Tetapi justru dialah orang yang diutus Allah untuk menjadi pemimpin dan penyelamat, dengan bantuan dari malaikat yang datang kepadanya di belukar yang menyala itu. Kel. 214 36Musa itulah yang memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir dengan melakukan keajaiban-keajaiban dan hal-hal luar biasa di Mesir, di Laut Merah dan di padang gurun selama empat puluh tahun. Kel. 73, 1421; Bil. 1433 37Dialah juga Musa yang berkata kepada bangsa Israel, Allah akan memberikan kepadamu seorang nabi yang dipilih dari antaramu sendiri, sama seperti Ia memilih aku.’737 sama seperti Ia memilih aku atau seperti aku. Ul. 1815, 18 38Musalah yang di tengah-tengah bangsa Israel di padang pasir, menjadi perantara untuk malaikat yang berbicara kepadanya di Gunung Sinai dengan nenek moyang kita. Dialah yang menerima dari Allah berita yang hidup untuk disampaikan kepada kita. Kel. 191—2017; Ul. 51-33 39Sekalipun begitu nenek moyang kita tidak mau taat kepadanya. Mereka menolak dia dan ingin kembali ke Mesir. 40Mereka berkata kepada Harun, Buatlah dewa-dewa untuk kami, supaya dewa-dewa itu memimpin kami. Sebab kami sudah tidak tahu lagi apa yang terjadi dengan si Musa itu yang membawa kami keluar dari Mesir!’ Kel. 321 41Lalu pada waktu itu mereka membuat sebuah patung anak lembu, kemudian mereka mempersembahkan kurban kepada patung itu dan mengadakan pesta untuk memuja barang buatan mereka sendiri. Kel. 322-6 42Maka Allah meninggalkan mereka dan membiarkan mereka menyembah bintang-bintang di langit. Itu sesuai dengan apa yang tertulis dalam buku nabi-nabi. Begini,Hai orang-orang Israel! Bukannya untuk Akukamu menyembelih dan mengurbankan binatang selama empat puluh tahun di padang pasir. Am. 525-27 43Kemah berhala Molokhlah yang kamu bawa-bawabersama-sama dengan patung bintang berhalamu, yaitu Refan;itulah patung yang kamu buat untuk sebab itu Aku akan membuang kamu sampai jauh ke seberang di negeri Babel.’ 44Kemah tempat Allah datang kepada manusia terdapat pada nenek moyang kita di padang gurun. Kemah itu dibuat atas perintah dari Allah kepada Musa dan menurut contoh yang diperlihatkan Allah kepada Musa. Kel. 259, 40 45Kemudian kemah itu dibawa selanjutnya oleh nenek moyang kita pada waktu mereka dengan Yosua pergi merebut negeri kita ini dari kekuasaan bangsa-bangsa yang diusir Allah di hadapan mereka. Kemah itu berada di situ sampai zaman Daud. Yos. 314-17 46Daud menyenangkan hati Allah dan minta kepada-Nya supaya ia diizinkan membuat suatu rumah untuk Allah yang disembah Yakub746 Allah yang disembah Yakub beberapa naskah kuno bangsa Israel. itu. 2Sam. 71-16; 1Taw. 171-14 47Tetapi Salomolah yang mendirikan rumah untuk Allah. 1Raj. 61-38; 2Taw. 31-17 48Namun Allah Yang Mahatinggi tidak tinggal di dalam rumah yang dibuat manusia; sebab di dalam buku nabi tertulis begini, 49Langit adalah takhta-Ku,dan bumi alas apakah hendak kamu dirikan untuk Aku?Di manakah tempat untuk Aku beristirahat? Yes. 661-2 50Bukankah Aku sendiri yang menjadikan segala sesuatu?’begitulah kata Allah. 51Bukan main keras kepala Saudara-saudara dan begitu sukar taat kepada Allah! Kupingmu tuli sekali terhadap perkataan Allah! Kalian sama dengan nenek moyangmu; selalu melawan Roh Allah! Yes. 6310 52Apa ada nabi yang tidak dianiaya oleh nenek moyangmu? Mereka membunuh utusan-utusan dari Allah yang dahulu kala sudah mengumumkan bahwa Hamba Allah yang benar itu akan datang. Dan sekarang kalian mengkhianati dan membunuh Hamba Allah itu. 53Malaikat-malaikat sudah menyampaikan perintah-perintah Allah kepadamu tetapi kalian tidak menurutinya!”Stefanus dilempari batu 54Begitu anggota-anggota Mahkamah Agama itu mendengar semuanya yang dikatakan oleh Stefanus, mereka sakit hati dan marah sekali kepadanya. 55Tetapi Stefanus yang dikuasai oleh Roh Allah, memandang ke langit. Ia melihat kemuliaan Allah dan Yesus berdiri di tempat berkuasa di sebelah kanan Allah. 56“Lihat,” kata Stefanus, “saya melihat surga terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah!” 57Anggota-anggota mahkamah itu menutup telinga mereka sambil berteriak-teriak, lalu serentak menyerang Stefanus. 58Mereka menyeret dia ke luar kota kemudian melemparinya dengan batu. Orang-orang yang menyaksikan kejadian itu menitipkan pakaian mereka pada seorang muda yang bernama Saulus. 59Sementara mereka melempari Stefanus, Stefanus berseru, “Tuhan Yesus, terimalah rohku!” 60Lalu ia berlutut dan berteriak dengan suara yang keras, “Tuhan, janganlah dosa ini ditanggungkan ke atas mereka!” Sesudah mengatakan begitu ia pun mati. Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini © Indonesian Bible Society, Selebihnya Tentang Alkitab dalam Bahasa Indonesia Masa Kini
Fana Yang Dilakukan Oleh Para Nabi dan Rasul merupakan kajian Islam yang disampaikan oleh: Ustadz Abdullah Taslim, Lc. MA. dalam pembahasan “ العبودية (Al-Ubudiyah)” karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah.Kitab ini membahas berbagai permasalahan yang berkaitan dengan ibadah dan penghambaan diri. Kajian ini disampaikan pada 20 Jumadil
in Renungan Views 50 Likes 0 JANGANLAH TANGGUNGKAN DOSA INI KEPADA MEREKA Kisah Para Rasul 7 54-60 “Sambil berlutut ia berseru dengan suaranyaring “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itumeninggallah ia.” Kisah Para Rasul 2 47 Janganlah Tanggungkan Dosa Ini Kepada Mereka Di konteks bacaan kita ini jelas digambar akan bahwa Stefanus tidak terpengaruh oleh kemarahan Sanhedrin Mahkamah Agama adalah dewan tertinggi agama Yahudi. Allah memberikan penglihatan berupa langit terbuka dengan Anak Manusia yang berdiri di sebelah kanan Allah. Kata-kata Stefanus sebenarnya merupakan penegasan bahwa klaim tentang Tuhan Yesus Kristus yang baru saja dibuatnya di hadapan sidang pengadilan yang sama ini, yaitu bahwa Yesus adalah Anak Manusia surgawi bukanlah bersifat menghujat, sebagaimana dituduhkan oleh Sanhedrin, melainkan justru merupakan kebenaran Allah. Stefanus sungguh-sungguh mengklaim bahwa Yesus kini telah menjadi Anak Manusia yang ada di sebelah kanan Allah. Mungkin di sini Dia digambarkan sebagai berdiri dari takhta-Nya untuk menerima sang martir ini. Nama Anak Manusia bukan menunjukkan kemanusiaan Yesus; nama ini merupakan gelar untuk Mesias, dan menunjukkan Mesias sebagai makhluk adikodrati dari surga. Inilah satu-satunya tempat di luar kitab-kitab Injil di mana gelar ini dipakai untuk Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sanhedrin mungkin telah menghukum mati Stefanus tanpa meminta izin resmi dari Pilatus. Stefanus diseret ke luar kota dan dirajam batu di tempat pelaksanaan hukuman. Saksi-saksi itu merupakan algojo yang resmi. Kalimat Stefanus menjadi Nas dan Tema kita Minggu ini, yakni “ Sambil berlutut ia berseru dengan suaranyaring “Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!” Dan dengan perkataan itumeninggallah ia.” Kisah Para Rasul 760 Stefanus, dalam kesaksiannya, telah mengingatkan mereka akan pekerjaan-pekerjaan yang telah Allah lakukan kepada nenek moyang mereka, sekaligus menyatakan ketidaktaatan mereka. Untuk kesekian kalinya, perkataan Stefanus membangkitkan amarah anggota-anggota Mahkamah Agama yang mendengarkan. Penuh dengan Roh Kudus. Ketika seseorang berani mengatakan yang benar dan menyatakan yang salah, maka akan timbul reaksi marah dan berontak. Stefanus mengalaminya. Mari kita bersaksi sebagai pengikut Sang Media dan umat jemaat Kristus Gereja, bahkan semakin berani bersaksi, dengan rendah hati, berani, dan kreatif di zaman canggih digitalisasi. Dengan perbuatan nyata sederajat sehari-hari mari hadirkan Kritus dengan nyata. Juga lewat media online untuk semakin mewartakan Kristus melalui berita kebaikan dan sikap yang membawa ketenangan, damai dan bahkan bisa membantu menolong banyak orang, suku dan bangsa apapun, dan khususnya agama apapun dengan Kasih urapan Roh Kudus. Seperti Stefanus dipenuhi Roh Kudus, maka dalam keadaan sulit ia tetap berserah kepada Tuhan dan berdoa mohon pengampunan bagi orang-orang yang berbuat jahat kepadanya. Sikap Stefanus ini mengingatkan kita kepada sikap Tuhan Yesus Kristus ketika menghadapi penderitaan. Ketika itu Yesus juga mendoakan orang-orang yang menganiaya-Nya. Teladan Yesus nyata dalam hidup Stefanus yang berani menderita demi kebenaran. Amin. Media GKJ-N/ Oleh Pdt. Lusindo YL Tobing,
yRf99.
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/395
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/17
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/33
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/346
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/196
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/354
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/81
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/345
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/221
  • kisah para rasul 7 54 60