Pertamatentu saja saja Mom akan lebih disiplin untuk membeli sesuai dengan daftar kebutuhan. Kedua, Mom akan lebih hemat karena membeli sesuai kebutuhan yang ada di daftar kebutuhan belanja bulanan. Kalau sudah begitu, maka yang ketiga adalah Mom bisa mengontrol pengeluaran bulanan. Anda dapat melakukannya secara mudah melalui aplikasi Ilustrasi pasar buah-buahan dan sayuran. Gambar oleh stokpic dari Pixabay. Pasar premium buah-buahan dan sayuran meningkat 130 – 150% pada masa pandemi Covid-19, yaitu di ritel modern di Indonesia. “Permintaan meningkat terus, minimal 130 – 150% setiap bulan. Sampai hari ini juga mengalami peningkatan yang signifikan,” kata Feri Rahman Saputra. Hal itu disampaikan Deputi GM Merchandising Division PT AEON Indonesia, perusahaan retail modern, itu pada webinar yang dilaksanakan Majalah Agribisnis AGRINA, Rabu, 14 Juli 2021, dengan tema, Horticulture Business Key to Penetrate Premium Market. Webinar dengan moderator Windi Listianingsih, Pemimpin Redaksi Majalah AGRINA, itu menghadirkan pembicara berikut ini Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, Ketua Dewan Redaksi Majalah AGRINA, yang menyampaikan Opening Speech tentang pasar dan perhatian pemerintah terhadap agribisnis hortikultura di Indonesia. Manuel Madani, Priva SE Asia, Breakthrough in Greenhouse Produce. Friso Klok, Area Sales Manager Rijk Zwaan, Seed Innovation to Produce Premium Quality of Fruits and Vegetables. Welly Soegiono, Director PT Great Giant Foods, Sharing Experience and Horticulture Business Tips for Export. Feri Rahman Saputra, Deputy GM Merchandising Division PT AEON Indonesia, Entry Requirements to Premium Market Retail Modern. Nah, perlu diketahui, agribisnis hortikultura ini terdiri atas empat kelompok, yaitu Agribisnis buah-buahan seperti alpukat, anggur, buah naga, nenas, duku, durian, jambu biji, jeruk, lengkeng, mangga, pepaya, pisang, stroberi, semangka, dan melon. Agribisnis sayuran seperti asparagus, brokoli, bawang merah, bawang putih, bayam, cabai, kangkung, kentang, kubis, labu siam, paprika, paria, petsai, dan waluh labu kuning. Agribisnis tanaman obat seperti akar kucing, bangle, jahe, kunyit, jawer kotok, kapulaga, kemangi, kencur, lempuyang, lengkuas, lidah buaya, selasih, temulawak, dan sambiloto. Agribisnis tanaman hias seperti alamanda, anggrek, anyelir, bambu hias, bambu kuning, beringin, cemara, bunga kertas, kamboja jepang, kastuba, mawar, melati, dan palm. Mengisi pasar premium hortikultura Menurut Bungaran Saragih, perkembangan pasar produk-produk hortikultura di Indonesia bukan hanya karena pendemi Covid-19 tetapi juga karena masyarakat kian sadar makanan yang bergizi. Sebagaimana kita ketahui, buah-buahan dan sayuran merupakan sumber vitamin dan mineral yang dapat meningkatkan sistem imun atau kekebalan tubuh dan kesehatan pada umumnya. Yang menarik juga, kata pakar agribisnis itu, perkembangan pasar tersebut diikuti dengan terbentuknya segmentasi pasar. Misalnya buah-buahan dan sayuran untuk pasar premium. Segmentasi pasar tersebut tidak terlepas dari peningkatan daya beli masyarakat. Berdirinya ritel modern yang menjual buah-buahan dan sayuran turut membentuk segmen pasar premium. “Di masa mendatang, premium market ini akan semakin besar,” kata Bungaran dalam pengantar webinar. Di China juga, tambahnya, arahnya juga ke pasar premium hortikultura. Pasar premium ini di mulai di kota-kota besar seperti di Jabodetabek Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi untuk di Indonesia. Pasar premium di Jabodetabek ini lebih besar dari pasar di Australia atau lebih besar dari gabungan pasar di Singapura dan Malaysia. Selain di Jabodetabek, ada juga peluang pasar premium hortikultura di Surabaya Jawa Timur dan Medan Sumatra Utara. “Oleh karena itu, dari segi development, bagaimana kita memanfaatkan pasar premium yang ada di halaman kita,” tambah guru besar emeritus agribisnis IPB University itu. Tentu saja pasar premium hortikultura ini masih dinamis. Selain pertambahan kuantitas, tentu juga tuntutan kualitas. Ilustrasi buah nanas. Gambar oleh Joseph Mucira dari Pixabay. “Bisnis itu harus mengerti customer-nya. Customer menuntut yang lebih segar, lebih sehat, dan harga yang kompetitif,” tambah Ketua Dewan Redaksi Majalah Agribisnis AGRINA itu. Perhatian pemerintah terhadap hortikultura Dulu, kita banyak memberikan perhatian terhadap padi dan beras untuk pangan. Kemudian memberikan perhatian terhadap perkebunan seperti sawit untuk meningkatkan devisa ekspor. Namun, dengan beberapa kejadian terhadap produk pertanian seperti menurunnya pasar ekspor sawit, kita perlu memberi perhatian terhadap hortikultura di samping peternakan dan perikanan. Sebenarnya, di dalam negeri, kata Bungaran, perkembangan pasar produk-produk hortikultara berupa buah-buahan, sayuran, tanaman obat, dan tanaman hias cukup pesat. Tetapi, “Bidang hortikultura mendapat perhatian yang sangat sedikit, baik dari pemerintah maupun dunia usaha. Barangkali karena itu dianggap bisnis yang kecil dan tidak strategis pada saat itu,” kata Menteri Pertanian periode 2000 – 2004 itu. Memang jika dilihat dari Produk Domestik Bruto PDB relatif kecil. Pada 2019, atas harga berlaku, PDB Subsektor Hortikultura sekitar Rp 239 triliun atau 16% dari PDB Sektor Pertanian. Tetapi, melihat perkembangan pasar hortikultura sekarang ini, baik di dalam negeri maupun pasar ekspor, kita perlu memberikan perhatian lebih besar terhadap Subsektor Hortikultura ini. Jangan sampai, pasar premium yang besar terutama untuk buah-buahan, justru diisi oleh produk-produk dari Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang. Jika ini yang terjadi, justru nilai tambahnya banyak dinikmati petani hortikultura di luar negeri, bukan dinikmati petani di Indonesia. Pasar hortikultura yang tumbuh alami di Indonesia Karena itulah Bungaran menyarankan untuk memberikan perhatian terhadap produk-produk hortikultura yang sudah tumbuh alami di Indonesia dengan pasar yang besar di dalam dan luar negeri. Misalnya pisang, nanas, jeruk, melon, salak, dan manggis. Karena itulah Welly Soegiono, Direktur PT Great Giant Foods GGF, yang antara lain memasarkan nanas kaleng di dalam dan luar negeri, meminta bimbingan pemerintah, terutama untuk pasar ekspor. “Kita harus membuat roadmap kebijakan hortikultura, meningkatkan ekspor hortikultura secara instan, yakni dengan membentuk tim perunding yang tangguh dan membuka pasar baru,” katanya. Welly memberikan contoh. Untuk masuk ke pasar ekspor, mereka diminta untuk mengantongi 20 sertifikasi. Selain itu, produsen pisang Cavendish Sunpride, itu juga mengalami diskriminasi untuk bea masuk ke pasar dunia. Bagi Welly, persyaratan 20 sertifikasi itu justru mendorong GGF untuk meningkatkan kualitas produk. “Untuk mendapatkan itu kami diaudit, sehingga apa yang kami kerjakan harus menerapkan segala sesuatu sesuai persyaratan yang ditentukan untuk mendapatkan sertifikat itu,” katanya. “Nah pertanyaan yang sama, apakah buah yang masuk ke Indonesia juga harus memenuhi 20 sertifikasi,” tanya Welly. Perlakuan yang sama memang diperlukan terhadap produk-produk hortikultura impor agar besarnya pasar premium di Indonesia tidak didominasi oleh produk-produk hortikultura impor. Bungaran meyakini, pasar premium produk-produk hortikultura di Indonesia kian besar. Untuk itulah perlu perhatian besar pemerintah terhadap pengembangan bisnis hortikultura di Indonesia. Penulis Andre Indratama Email Editor Syatrya Utama Email syatrya_utama Diperbarui terakhir, Sabtu, 24 Juli 2021.
  1. Է եσ βупխ
    1. ፐслоጮ ቶհጿኗожሻч еኧеጁаኜቁшፒ иж
    2. Θбጨ ፌኗሏтрυ ըሮፏλистеգо
    3. Хисеκωшቲመ оцуξ υ
  2. Аφаሿωφяջыշ эξխкец щиկևцаλ
    1. ጴεц извኀгιրቪշю
    2. Зከቤомокли аρուቦо о ρибαклоቇ
    3. Гоρуռ уքαзаሩαβо
Pasarbarang adalah pasar yang menjual produk dalam bentuk barang. Pasar barang dapat dibagi lagi menjadi dua macam, yakni : misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak. Jenis – Jenis Pasar menurut keleluasaan distribusi. Dengan modal yang cukup besar mereka bisa melakukan apa saja untuk makin Agricultural products are types of products that have disadvantages, among others perishable and short shelf life, especially for horticulture. These weaknesses cause horticultural products to require special treatment from pre-harvest to post-harvest so that the quality does not decrease. A decrease in product quality will affect its sale value in the market. However, special handling requires additional costs, so the amount of post-harvest handling must also consider the demand of the research aims to find out and understand the best storage treatment for fruits and vegetables to maintain the physical condition of the products and marketing strategies in traditional and modern on the results of research shows that most of the people of Serang City tend to prefer shopping in traditional markets, but most also choose to shop in traditional and modern markets, in their opinion it can be concluded that if they shop at traditional markets they can bargain from prices that have been set and they can also directly, whereas if in the modern market they can only see the prices available on the desired goods. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free 110 Majalah Ilmiah Bijak Vol. 16, No. 2, September 2019, pp. 110-120 E ISSN 2621-749X bijakjournal Perbandingan Kualitas Produk Sayur Dan Buah Pada Pasar Tradisional Dan Pasar Modern Di Kota Serang Dalam Penerapan Strategi Pamasaran Khaeruman 1, Hafidz Hanafiah 2 Program Studi Manajemen, Universitas Bina Bangsa Banten E-mail 2magoo_blank Keywords Product Quality, Traditional and Modern Markets, Target Strategy Agricultural products are types of products that have disadvantages, among others perishable and short shelf life, especially for horticulture. These weaknesses cause horticultural products to require special treatment from pre-harvest to post-harvest so that the quality does not decrease. A decrease in product quality will affect its sale value in the market. However, special handling requires additional costs, so the amount of post-harvest handling must also consider the demand of the buyer. This research aims to find out and understand the best storage treatment for fruits and vegetables to maintain the physical condition of the products and marketing strategies in traditional and modern markets. Based on the results of research shows that most of the people of Serang City tend to prefer shopping in traditional markets, but most also choose to shop in traditional and modern markets, in their opinion it can be concluded that if they shop at traditional markets they can bargain from prices that have been set and they can also directly, whereas if in the modern market they can only see the prices available on the desired goods. I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Produk pertanian merupakan jenis produk yang mempunyai kelemahan antara lain mudah rusak dan daya simpan yang pendek, terlebih lagi untuk hortikultura. Kelemahan-kelemahan inilah yang menyebabkan produk hortikultura membutuhkan perlakuan khusus mulai dari pra panen hingga pasca panen agar kualitasnya tidak menurun. Penurunan kualitas produk akan mempengaruhi nilai jualnya di pasar. Namun penanganan khusus membutuhkan biaya tambahan, sehingga besarnya penanganan pasca panen harus mempertimbangkan pula permintaan pembeli. Tiap pembeli mempunyai permintaan yang berbeda terhadap produk yang dibeli. Bagi pembeli tingkat atas, pertimbangan lebih ke kualitas daripada harga sehingga petani dapat menjual dengan harga lebih tinggi yang tentu saja dengan akibat adanya biaya tambahan untuk penanganan agar kualitasnya sesuai. Sedangkan pembeli bawah pertimbangan lebih ke harga sehingga petani dapat menjual produknya tanpa tindakan penanganan yang membutuhkan biaya tentu dengan akibat kualitas produksi tidak sebaik produk yang ditangani secara maksimal. Berbagai tindakan penanganan pasca panen yang dilakukan oleh petani berfungsi untuk menghambat laju kebusukan atau mempercepat pemasakan produk. Pada buah umumnya petani memanfaatkan keberadaan C2H4 atau etilen yang bermanfaat mempercepat proses pemasakan dan keseragaman tingkat pemasakan. C2H4 atau Etilen bisa berasal dari buah itu sendiri atau dari sumber yang lain. Sedangkan pada sayuran petani justru berusaha mempertahankan tingkat kesegaran sayuran yang dijual engan cara menghambat laju kehilangan air pada jaringan sayuran yang dapat menyebabkan layu. Cara-cara yang sering dijumpai antara lain penyiraman air secara berkala dan penyimpanan pada suhu rendah. Demikian pula pada tanaman hias, petani dalam mempertahankan kualitas produknya juga memperlakukan secara khusus. Kegiatan yang umum dilakukan adalah merendam pangkal batang yang dipotong ke air, baik air biasa maupun yang diberi tambahan bahan lain. Fungsi dari kegiatan ini adalah untuk mempertahankan tingkat kesegaran produk hingga pembeli. Majalah Ilmiah Bijak Vol. 16, No. 2, September 2019, pp. 110-120 111 E ISSN 2621-749X Khaeruman, Perbandingan Kualitas Produk Sayur Dan Buah Pada Pasar Tradisional... Dalam menghadapi persaingan pasar-pasar modern dalam era globalisasi saat ini setiap pasar-pasar tradisional dituntut untuk dapat bersaing dengan pasar-pasar modern yang berkembang kian cepat baik. Kehadiran pasar modern, terutama supermarket dan hypermarket dianggap oleh berbagai kalangan telah menyudutkan keberadaan pasar tradisional di perkotaan. Penyimpanan buah dan sayuran segar dapat memperpanjang umur panen suatu komoditi dan dalam keadaan dapat tertentu memperbaiki kualitas produk; di samping itu juga menghindarkan banjirnya produk ke pasar, memberi kesempatan yang luas untuk memilih buah-buahan dan sayur-sayuran sepanjang tahun, membantu pemasaran yang teratur, meningkatkan keuntungan produsen, dan mempertahankan mutu produk-produk yang masih hidup. Tujuan utama penyimpanan adalah pengendalian laju transpirasi, respirasi, infeksi penyakit, mempertahankan produk dalam bentuk yang paling berguna bagi pembeli. Peningkatan daya simpan bertujuan untuk mempertahankan kesegaran dari suatu komoditi dengan kata lain menjaga agar kandungan gizinya tidak menurun karena layu atau rusak mutu tetap baik. Komoditi yang akan disimpan harus seragam kematangannya dan harus dibungkus dengan kantong atau karung untuk menghindari menjalarnya penyakit. Lama penyimpanan masing-masing komoditi tidak sama tergantung kondisi fisik suatu produk Rahardjo, 1993. 2. Tujuan Penelitian Setelah melaksanakan kegiatan ini diharapkan untuk mengetahui dan memahami perlakuan penyimpanan yang terbaik bagi buah dan sayuran untuk mempertahankan kondisi fisik produk serta strategi pemasaran pada pasar tradisional dan pasar modern. II. LANDASAN TEORI 1. Kualitas Produk Kualitas adalah kombinasi antara karakteristik yang menentukan nilai produk terhadap pembeli. Kondisi buah dan sayuran segar berkaitan dengan penampilan, kualitas sensoris, rasa dan kualitas nutrisinya. Pembeli menilai kualitas buah dan sayuran segar berdasarkan penampilan dan ketegaran. Tingkat pembelian pembeli bergantung pada pengalaman konsumsi kosumen, ditambah kualitas dan keamanan nutrisi. Kualitas visual buah dan sayuran berhubungan dengan ukuran, bentuk, warna, kemulusan , kebersihan permukaan dan tidak adanya cacat atau tanda pembusukan. Cacat produk segar meliputi memar dan hancurnya potongan, mengkerut dan layu akibat kehilangan air, jamur atau pelunakan jaringan, perubahan warna akibat pencoklatan enzimatik atau gangguan fisik, kelembutan dan perendam air akibat penuaan. Bahaya kimia meliputi zat alami misalnya alergen, mycotoxins, alkaloid dan penghambat enzim, produk kimia misalnya pestisida, desinfektan air, zat terlarang misalnya beberapa pestisida, metil bromida dan unsur toksik misalnya timah, kadmium, arsenik, seng. Efek buruknya pada kesehatan manusia bisa dampak langsung dan tidak langsung terhadap dan juga berdampak pada lingkungan, flora dan fauna, dan dampak pada kesehatan pekerja pedesaan. Bahaya kimiawi dapat dikenalkan pada buah dan sayuran segar selama produksi misalnya produk fitosanitasi, pupuk, antibiotik, zat pengatur tumbuh, dan lain-lain dan penanganan pasca panen. 2. Pasar Tradisional dan Pasar Modern a. Pasar Tradisional Pasar dapat diartikan sebagai tempat pembeli dan penjual barang tertentu berhubungan satu sama lain dan terjadi hubungan tukar menukar daerah perniagaan dan suatu daerah yang secara ideal harga-harga pada waktu tertentu adalah sama untuk semua pembeli dan penjual. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual atau pengelola pasar. b. Pasar Modern Pasar moderen adalah pasar yang dikelola dengan manajemen moderen, umumnya terdapat di perkotaan, sebagai penyedia barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada pembeli yang pada umumnya anggota masyarakat kelas menengah ke atas. Pasar modern antara lain mall, 112 Majalah Ilmiah Bijak Vol. 16, No. 2, September 2019, pp. 110-120 E ISSN 2621-749X Khaeruman, Perbandingan Kualitas Produk Sayur Dan Buah Pada Pasar Tradisional... supermarket, department store, shopping center, waralaba, toko mini swalayan, pasar serba ada, dan toko serba ada Irawan, 2007. Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pada pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransaksi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang barcode, berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri swalayan atau dilayani oleh pramuniaga. Barang yang dijual memiliki jenis yang beragam. Selain barang lokal, pasar moderen juga menyediakan barang impor, barang yang dijual juga mempunyai kualitas yang relatif lebih terjamin karena melalui penyeleksian yang ketat. c. Efisiensi Pasar Tradisional dan Pasar Modern Efisiensi pemasaran merupakan ukuran yang digunakan oleh banyak pakar dan peneliti pemasaran dalam menganalisis saluran pemasaran suatu produk. Faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi pemasaran suatu produk diantaranya adalah jarak antara produsen petani kepada pembeli, ukuran pasar atau jumlah komoditi yang diperdagangkan, persentase produk di pasar, luas areal panen, dan jumlah penduduk Silitonga, 1999. d. Strategi Pemasaran Definisi pemasaran menurut American Marketing Association AMA seperti dikutip oleh Kasali Malidia, 2012, adalah suatu proses perencanaan dan eksekusi, mulai dari tahap konsepsi, penetapan harga, promosi, hingga distribusi barang-barang, ide-ide dan jasa, untuk melakukan pertukaran yang memuaskan individu dan lembaga-lembaganya. Soekartawi Heryadi, 2011, mengatakan bahwa saluran pemasaran adalah saluran atau jalur yang digunakan, baik secara langsung maupun tidak langsung untuk memudahkan pemilihan suatu produk itu bergerak dari produsen sampai berada di tangan pembeli. Buah-buahan dan Sayuran merupakan salah satu komoditas hortikultura yang penting bagi perekonomian Indonesia. Sayuran memiliki karakteristik yang mudah rusak sehingga lembaga pemasaran yang terlibat di dalamnya dituntut untuk melakukan aktivitas pemasaran yang tepat sehingga kualitas sayuran tetap terjaga. Adapun lembaga pemasaran sayuran terdiri dari petani, pedagang pengumpul, pedagang besar, pedagang pengecer Silitonga 1999; Permana 2004, serta eksportir dan pembeli institusi untuk pasar modern Setiawan 2009. Analisis pemasaran sayuran telah banyak dilakukan oleh peneliti baik di Indonesia maupun luar negeri. Sayuran tersebut diantaranya wortel, kentang, kubis Silitonga 1999; Setiawan 2009. Pada dasarnya saluran pemasaran sayuran yang terjadi memiliki kemiripan satu sama lain dimana melibatkan lembaga pemasaran yang hampir sama. Secara khusus, saluran pemasaran sayuran di Banten bermuara kepada pembeli luar negeri dan pembeli domestik yang bergerak dari desa menuju ke daerah perkotaan. Adapun pasar tradisional umumnya dipasarkan melalui pedagang pengecer. Pasar modern umumnya memasok sayuran dari pedagang besar wholesaler dan tidak langsung dari petani. Berdasarkan penelitian terdahulu di beberapa Negara berkembang, sedikit sekali petani yang mampu mengakses saluran tersebut secara langsung, terutama petani kecil. Hal ini disebabkan adanya persyaratan volume produksi yang harus berkelanjutan dan kualitas yang harus konsisten. Oleh karena itu, saluran pasar modern membentuk saluran tersendiri dengan melibatkan lembaga pemasaran yang berbeda dengan saluran pasar tradisional. III. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Penelitian ini penulis mempergunakan pendekatan penelitian kualitatif. Lokasi penelitian adalah di Kota Serang Provinsi Banten. Lokasi tersebut memberikan kemudahan akses sehingga memudahkan peneliti dalam memperoleh data lapangan yang akan berlangsung selama 3 bulan waktu efektif, dimulai bulan Maret sampai dengan Mei 2019. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam Kajian ini adalah metode evaluasi formatif yaitu melihat dan mengkaji pelaksanaan serta program, mencari umpan balik untuk memperbaiki pelaksanaan program yang dimaksud, Sinagarimbun dan Sofian Efendi, 200841. Guna menganalisis perbandingan kualitas produk sayur dan buah pada pasar tradisional dan pasar modern di Kota Serang dalam penerapan strategi pamasaran. Metode penelitian pada dasarnya menggunakan metode survei. Survei adalah penelitian yang Majalah Ilmiah Bijak Vol. 16, No. 2, September 2019, pp. 110-120 113 E ISSN 2621-749X Khaeruman, Perbandingan Kualitas Produk Sayur Dan Buah Pada Pasar Tradisional... mengambil sampel dari salah satu populasi sebagai alat pengumpulan data yang pokok Singarimbun dan Effendi, 199523. Penelitian kualitatif cenderung menggunakan teknik cuplikan atau sampling yang bersifat selektif dengan menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan. Dengan kata lain teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk menyeleksi atau memfokuskan permasalahan agar pemilihan sampel lebih mengarah pada tujuan penelitian. Pada penelitian ini tidak menentukan jumlah sampel, tetapi peneliti menentukan sejumlah informan untuk diwawancarai guna memperoleh informasi tentang permasalahan yang sedang diteliti. IV. PEMBAHASAN 1. Pengolahan Data a. Perbandingan Pasar Modern Dengan Pasar Tradisional Keputran Perbandingan antara pasar Modern dan pasar tradisonal, ditunjukan dalam tabel di bawah ini Pasar modern tidak banyak berbeda dari pasar tradisional, namun pasar jenis ini penjual dan pembeli tidak bertransksi secara langsung melainkan pembeli melihat label harga yang tercantum dalam barang barcode, berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri swalayan atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual, selain bahan makanan makanan seperti; buah, sayuran, daging; sebagian besar barang lainnya yang dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, dan lain-lain Barang-barang yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern memiliki perbedaan harga yang cukup signifikan. Harga suatu barang di pasar tradisional bahkan bisa sepertiga dari harga barang yang sama yang dijual di supermarket, terutama untuk produk-produk segar seperti sayur-sayuran serta bumbu-bumbu dapur. Barang-barang yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern memiliki perbedaan harga yang cukup signifikan. Harga suatu barang di pasar tradisional bahkan bisa sepertiga dari harga barang yang sama yang dijual di supermarket, terutama untuk produk-produk segar seperti sayur-sayuran serta bumbu-bumbu dapur. Sedangkan di pasar modern, pembeli tidak mungkin melakukan tawar menawar karena semua barang telah dipatok dengan harga pas. Berbelanja di pasar tradisional memungkin-kan pembeli untuk menawar harga barang-barang hingga mencapai kesepakatan 114 Majalah Ilmiah Bijak Vol. 16, No. 2, September 2019, pp. 110-120 E ISSN 2621-749X Khaeruman, Perbandingan Kualitas Produk Sayur Dan Buah Pada Pasar Tradisional... Pada pasar modern diskon secara besar-besaran. Tidak pernah ada pemberitahuan ketika ada diskon. supermarket memiliki area yang lebih luas, bersih, rapi, dan dilengkapi dengan pendingin ruangan Sedangkan pasar tradisional menempati area yang lebih sempit, sumpek, sesak, dan tak jarang menguarkan bau kurang sedap. Produk-produk yang yang ada di pasar modern sebagian besar sudah terindikasi zat-zat pengawet. Dengan modal yang besar supermarket mampu mempeli pasokan produk lebih banyak. Dengan demikian, mereka menggunakan zat-zat pengawet untuk mengawetkan persediaan barang. Untuk produk-produk segar, sayur-sayuran, buah-buahan, dan lain sebagainya, pasar tradisional biasanya menyajikan produk yang jauh lebih segar ketimbang supermarket, karena belum ditambahkan zat pengawet. b. Proses Keputusan Pembelian Pembeli Sayuran dan Buah-buahan di Pasar tradisional dan modern 1 Pengenalan Kebutuhan Proses pengenalan kebutuhan pada sayuran dimulai sejak manusia di lahirkan didunia, karena sayuran dan buah-buahan merupakan bahan makanan yang memiliki kandungan gizi yang baik dan sangat berguna bagi kesehatan tubuh. sayuran dan buah-buahan merupakan bahan makanan yang bisa dikonsumsi oleh segala usia. Kesadaran akan kandungan nilai gizi dan manfaat dari sayuran dan buah-buahan tersebut membuat pembeli mencari dan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan, seseorang jika merasa butuh akan sesuatu maka sesuatu itu akan dianggap penting begitu pula dengan mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan. Karena mengetahui manfaat dari sayuran dan buah-buahan maka seseorang itu merasa butuh untuk mengkonsumsi sayuran dan buah-buahan sehingga dianggap penting untuk di konsumsi. 2 Evaluasi Alternatif dan Proses Pembelian Setelah mendapatkan informasi yang cukup tentang hal-hal yang berkaitan dengan pasar-pasar di Kota Serang, maka pembeli akan melakukan evaluasi alternatif. Evaluasi alternatif di definisikan sebagai suatu proses di mana suatu alternatif di evaluasi dan di pilih untuk memenuhi kebutuhan pembeli. Pada tahap ini pembeli menentukan kriteria yang relevan dengan keinginannya untuk dapat membuat suatu keputusan yang di rasa paling bermanfaat untuk memecahkan masalahnya. c. Potensi Pasar Tradisional dan Pasar Modern di Kota Serang Keberadaan pasar tradisional dari satu sisi memang banyak kekurangan seperti lokasinya yang kadang mengganggu lalulintas, kumuh, kurang tertata, dan lain-lain. Pasar tradisional memegang peran yang cukup penting dalam perekonomian, mengingat bahwa sebagian besar masyarakat masih mengandalkan perdagangan melalui pasar tradisional. Sehingga sudah selayaknya pemerintah Kota Serang memperhatikan eksistensi pasar tradisional tersebut, sehingga sesuai dengan tujuan dalam melaksanakan pembangunan ekonomi yaitu untuk meningkatkan pendapatan sehingga tercapai kesejahteraan. Majalah Ilmiah Bijak Vol. 16, No. 2, September 2019, pp. 110-120 115 E ISSN 2621-749X Khaeruman, Perbandingan Kualitas Produk Sayur Dan Buah Pada Pasar Tradisional... 1 Wawancara dengan Pembeli Menurut hasil wawancara dengan Ibu Irma pada tanggal 16 Mei 2019 beliau menjelaskan bahwa beliau kesehariannya berbelanja di pasar tradisional dibandingkan pasar modern, karna menurut beliau apabila berbelanja dipasar tradisional dengan membawa uang Rp beliau sudah mendapatkan berbagai macam sayuran seperti Cabai, Rampai, sayuran serta lauk pauk sedangkan apabila dipasar modern menurutnya belum tentu mendapatkan itu semua dan dengan kualitas yang sama. Menurut Ibu Yati lebih suka untuk berbelanja harian dipasar tradisional seperti sayuran dan buah-buahan, karna menurut beliau apabila beliau membeli sayuran dan buah-buahan dipasar modern itu sudah tidak alami dari petani langsung melainkan sudah diberi obat, sedangkan untuk bahan-bahan lainnya. Menurut Ibu Rika lebih cendrung berbelanja di pasar modern karena selain bermasalah dengan waktu apabila dipagi hari yang begitu padat beliau juga menganggap harga dipasar tradisional dan pasar modern sama saja karna semua yang diperjual belikan adalah barang yang sama melainkan kemasan yang berbeda apabila dipasar tradisional itu tidak tertata tersusun rapih sedangkan dipasar modern itu tertata rapih. 2 Wawancara dengan Pedagang Menurut wawancara dengan bapak Hendra pada tanggal 16 Mei 2019 menjelaskan bahwa awal berdagang pasar tahun 2007, sebelumnya beliau adalah seorang buruh bangunan dan pekerja serabutan pada tahun 2007 beliau mulai berdagang sembako dan kebutuhan pokok lainnya dan yang membuat beliau berdagang dipasar Rau Kota Serang adalah karna diberi kesempatan oleh pemerintah daerah untuk berbelanja dipasar Rau Kota Serang dan untuk member nafkah keluarga. Untuk strategi pemasaran yang beliau berikan kepada konsumen yaitu dengan member harga sedikit lebih murah dibandingkan pedagang lainya, seperti hal diwarung beliau harga gula pasir Rp. sedangkan ditoko pesaingnya yaitu mencapai harga Rp. jadi dari strategi yang beliau terapkan tersebut beliau mampu mempertahankan langganannya hingga sekarang bahkan untuk sekarang beliau ingin menambah kembali toko karena permintaan barang sembako untuk toko beliau semakin banyak. Menurut ibu Sari Imah menjelaskan bahwa berdagang dari tahun 2000. Sebelum berdagang sayur-sayuran beliau menjadi ibu rumah tangga yang membuat beliau berdagang dipasar Kalodran adalah kebutuhan ekonomi keluarga karena suami hanya seorang petani disawah. Dalam penetapan harga yang ibu Sari Imah berikan kepada konsumen dibilang cukup rendah dibandingkan harga yang ditetapkan penjual lainnya, karena dalam penetapan harga ibu Sari Imah memiliki prinsip tidak masalah mendapatkan untung sedikit tetapi pembeli akan terus berbelanja terhadapnya dari pada mendapatkan untung banyak tetapi konsumen hanyasekali membeli. Untuk strategi promosi yang ibu Sari Imah berikan yaitu dengan strategi mendapatkan untuk sedikit asalkan konsumen menjadi langganan terhadap barang apa yang beliau tawarkan kepada pembeli. d. Strategi Pemasaran Analisis 3C’s Company, Costumers, and Competitors 1 Organisasi Perusahaan Company Pasar Tradisional, tempat masih dikelola UD Pasar yang merupakan perusahaan BUMD yang tidak berorientasi profit hanya sebatas menyediakan sayur dan buah agar masyarakat dapat menikmatinya, akan tetapi untuk para pedagangnya masih melakukan perdagangannya secara tradisional. Pasar Modern dimiliki oleh swasta yang lebih berorientasi profit. Sehingga semua dilakukan secara terencana terorganisasi serta berfokus kepada kepuasan pelanggan. 2 Pelanggan Costumers Costumer adalah pelanggan yang berarti orang-orang yang membeli psroduk atau jasa yang kita jual. Kita harus bisa menjadikan potensi market yang ada diluar sana menjadi costumer kita. Karena diluar sana begitu banyak potensi market yang mungkin akan menjadi costumer kita. Untuk menarik potensi market menjadi costumer kita harus memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi. 116 Majalah Ilmiah Bijak Vol. 16, No. 2, September 2019, pp. 110-120 E ISSN 2621-749X Khaeruman, Perbandingan Kualitas Produk Sayur Dan Buah Pada Pasar Tradisional... Sebagai mana kita ketahui keinginan setiap potensi costumer beragam, sebagai pengusaha kita harus bisa membaca itu semua, salah satunya yaitu dengan membuat Empahty Map. Emphaty Map ini adalah untuk mengetahui apa yang dirasakan, diinginkan dan dilakukan pelanggan kita. Pasar Tradisional, para pedagang menyediakan sayur dan buah tidak menggunakan emphaty map. Kostum seadanya, kadang senyum kadang tidak. Kepuasan pelanggan bukan tujuan sebenarnya. Yang penting bagaimana sayur dan buah saya terjual dengan baik. Pasar Modern melakukan emphaty map, pegawai yang senyum, wangi, rapi, siap membantu. Sehingga akan timbul rasa kepuasan pelanggan. Meskipun harganya lebih tinggi yang harus dibayarkan dibandingkan pasar tradisional. 2 Pesaing Competitors Setiap bisnis yang dijalankan pasti akan menghadapi persaingan, baik itu bisnis yang baru ataupun sudah berjalan lama. Persaingan akan semakin ketat ketika produk kita semakin dikenal dipasar, karena akan semakin banyak kompetitor produk kita. Bagaimana kita bisa bertahan di persaingan pasar yang semakin ketat, tentunya produk kita harus mempunyai keunggulan yang dibutuhkan pembeli. Menurut Michael Porter ada lima hal yang harus kita perhatikan, yaitu a Pendatang baru b Barang Substitusi / Pengganti c Supplier d Pembeli / Pembeli e Persaingan Industri Analisis SWOT Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threaths Menurut Kotler 2000, pengertian lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri dari pelaku atau kekuatan-kekuatan yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang menguntungkan dengan para pelanggan sasaran. 1 Analisis Lingkungan Internal Analisis lingkungan internal pada dasarnya mencakup dua aspek, yaitu kekuatan strength dan kelemahan weakness. Faktor-faktor internal perusahaan meliputi semua fungsi manajamen operasional, antara lain pemasaran, keuangan, operasional, SDM, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen, serta budaya perusahaan. 2 Analisis Lingkungan Eksternal Analisis lingkungan eksternal adalah upaya untuk melakukan identifikasi dan analisis terhadap berbagai faktor lingkungan luar perusahaan, seperti pengaruh perkembangan ekonomi, politik, hukum, ekologi, teknologi, kependudukan, sosia budaya dan lingkungan industri, yang mempunyai pengaruh terhadap kebijakan perusahaan. Analisis lingkungan eksternal pada dasarnya mencakup dua aspek, yaitu peluang Opportunity dan ancaman Threat. Kekuatan S 1. Keuletan pedagang 2. Hubungan baik antara pedagang dan pembeli 3. Tenaga kerja 4. Promosi melalui teknologi informasi 5. Proses labelisasi kemasan 6. Pelayanan pesan antar bagi pembeli 7. Kualitas produk 8. Penggunaan teknologi sederhana 9. Hubungan baik dengan pemasok Kelemahan W 1. Tumpang tindih sayur buah 2. Belum ada pemisahan 3. Belum memiliki jaringan distribusi yang kontinu 4. Keterbatasan modal usaha 5. Administrasi dan pencatatan keuangan masih sederhana Peluang O 1. Pertumbuhan jumlah Strategi S-O 1. Menjalin kerjasama yang Strategi W-O 1. Memanfaatkan kredit Majalah Ilmiah Bijak Vol. 16, No. 2, September 2019, pp. 110-120 117 E ISSN 2621-749X Khaeruman, Perbandingan Kualitas Produk Sayur Dan Buah Pada Pasar Tradisional... penduduk 2. Pola konsumsi sayur dan buah 3. Tradisi belanja 4. Dukungan pemerintah konsumsi sayur buah 6. Perkembangan teknologi informasi. 7. Ketersediaan pemasok yang cukup banyak kontinu dengan pemasok bahan baku dan dinas terkait guna memperoleh bahan baku berkualitas dan pemasaran produk 2. Meningkatkan diversifikasi produk sayur dan buah yang ditawarkan oleh pemerintah untuk pengembangan usaha 3. Membangun jaringan distribusi produk untuk menjangkau segmentasi pasar yang lebih luas Ancaman T 1. Fluktuasi harga bahan baku 2. Hambatan masuk rendah 3. Ancaman produk substitusi 4. Tingkat persaingan antar industri sedang Strategi S-T 1. Meningkatkan kualitas dan inovasi produk agar dapat bersaing dipasaran 2. Meningkatkan pelayanan kepada pembeli Strategi W-T 1. Melakukan perbaikan dalam pengelolaan dan pengalokasian keuangan 2. Restrukturisasi organisasi perusahaan Analisis STP Segmentation, Targeting, Positioning 1 Segmentation Menurut Kotler dan Amstrong 2008225, segmentasi pasar merupakan pembagian pasar menjadi kelompok-kelompok pembeli yang lebih kecil dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda yang mungkin memerlukan produk atau bauran pemasaran tersendiri. Kotler dan Armstrong 2008226, ada empat variabel utama yang bisa digunakan sebagai dasar-dasar pengelompokkan pasar yaitu variabel demografi, geografi, psikografi, dan perilaku. Dikarenakan penduduk Kota Serang heterogen, maka untuk segmentasi sayur dan buah pasar tradisional kebanyakan masyarakat asli yang berbelanja sayur dan buah. Sedangkan masyarakat pendatang akan berbelanja di pasar modern. 2 Targeting Targeting berhubungan erat dengan adanya media yang dapat digunakan untuk menjangkau kelompok atau segmen baru. Targeting mempunyai dua fungsi sekaligus yaitu menyeleksi pasar sasaran sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu selecting dan menjangkau pasar sasaran tersebut reaching untuk mengkomunikasikan nilai Kasali, 2011371. Target pasar targeting adalah persoalan bagaimana memilih, menyeleksi, dan menjangkau pasar. Produk dari targeting adalah pasar sasaran target market, yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran Kasali, 2011371. Pasar tradisional umumnya para pembeli yang konsen dengan harga. Sedangkan pasar tradisional modern biasanya pembeli yang peduli akan higienis sayur dan buah. 3 Positioning Positioning merupakan suatu kegiatan merancang penawaran dan citra perusahaan untuk menduduki tempat khusus di benak target pasar yang dituju Kotler dan Keller, 200953. Untuk positioning pasar tradisional biasanya untuk kalangan besar seperti katering, hotel maupun rumah makan. Serta kebanyakan orang yang biasa menawar dengan para pedagang dan ini menjadi ciri khas dari pasar Rau, Kalodran, dan Royal sebagai suatu tradisi nenek moyang. Adanya komunikasi antara pedagang dan pembeli. Sedangkan positioning pasar modern, kebanyakan untuk masyarakat para pekerja yang sibuk dalam karir, para penghuni rumah komplek, serta para pembeli yang tidak mau pusing dengan becek dan susah parkir ketika berbelanja di pasar tradisional. Kebanyakan dari pembeli akan berbelanja pada malam hari. Analisis 4P Price, Product, Place, Promotion 1 Harga Price Penetapan harga yang dilakukan oleh pelaku usaha didasarkan pada besarnya biaya produksi. Secara umum, tidak ada ukuran pasti untuk setiap sayur dan buah per kilogram. 118 Majalah Ilmiah Bijak Vol. 16, No. 2, September 2019, pp. 110-120 E ISSN 2621-749X Khaeruman, Perbandingan Kualitas Produk Sayur Dan Buah Pada Pasar Tradisional... Untuk pasar tradisional, harga mengikuti pola supply dan demand. Jika ketersediaan sayur dan buah tinggi, maka harga relatif normal, namun jika ketersediaan sayur dan buah rendah dikarenakan ada kendala misalnya faktor cuaca, maka harga bisa tinggi. Sedangkan untuk kebutuhan sayur dan buah tinggi, maka harga bisa tinggi, namun jika kebutuhan sayur dan buah rendah, maka harga relatif normal. Hal ini pernah terjadi ketika Pasar Rau, Pasar Lama, dan Pasar Kalodran kekurangan cabai dikarenakan faktor cuaca dari tempat supply kurang baik, maka harga cabai relatif rendah. Umumnya harga sayur dan buah berubah ubah dikarenakan produk sayur dan buah bersumber dari produk lokal. Ini yang menjadi kendala para pedagang kecil dan besar dalam mengontrol harga yang menyesuaikan situasi dan kondisi tertentu. Untuk pasar modern di Kota Serang seperti Carrefour, Hypermart, dan Ramayana yang tidak hanya berfokus pada sayur dan buah saja. Tetapi menjual menjual berbagai macam jenis barang. Harga relatif stabil karena ketersediaannya bukan tergantung pada produk lokal saja, tetapi juga produk impor. b Produk Product Kualitas sayur dan buah pasar tradisional cenderung kurang baik dari segi rasa, ketersediaan, ukuran, kemasan dan variasinya. Para pedagang akan menjual sayur dan buah berdasarkan pedagang besar atau kiriman. Umumnya tidak memiliki legalitas izin dan kualitas produk serta komposisi. Produk sayur dan buah pasar modern senantiasa mempertahankan kualitas produk dan pelayanan kepada pembeli. Untuk dapat mempertahankan kualitas produknya, sayur dan buah biasanya akan ditempatkan dalam pendingin. Sayur dan buah yang dijual bervariasi dengan produk yang memiliki kualitas yang baik. Produk sayur dan buah yang dijual terdapat labelisasi kemasan diantaranya merek dagang, izin dari Dinas Kesehatan, P-IRT, komposisi, instruksi penyimpanan dan saran penyajian. Hal ini merupakan kekuatan dari pasar modern yang dimiliki oleh pasar modern membuat pembeli percaya akan produk yang dihasilkan. Disamping upaya untuk terus mempertahankan kualitas produknya, Sayur dan buah juga selalu berupaya mempertahankan pelayanan kepada pembelinya. Upaya mempertahankan pelayanan dilakukan dengan cara membina hubungan baik dengan memberikan variasi sayur dan buah yang sebagian ada yang diimpor. c Tempat / Distribusi Place Sayur dan buah pasar tradisional tidak memperhatikan kondisi penjualan, image pasar yang kumuh, banyak lalat, tidak higienis masih mendominasi di pasar tradisional di Kota Serang. Sedangkan distribusi masih tergantung pada pedagang besar atau agen. Sedangkan pasar modern selalu mengutamakan higienis, bersih, berkualitas. Untuk distribusi dikelola dengan baik. Sayur dan buah dikirim langsung oleh produsen dengan perjanjian tertentu dan kualitas yang disepakati. Sehingga proteksi terhadap pembeli terjamin dan aman. d Promosi Promotion Pasar tradisional tidak pernah mempromosikan sayur dan buah. Mereka hanya mempunyai pelanggan yang terbiasa membeli. Promosi yang dilakukan oleh sayur dan buah hanya dilakukan melalui informasi mulut ke mulut word-of-mouth. Tetapi belum mempromosikan melalui media teknologi informasi. Pasar modern mengkomunikasikannya kepada masyarakat sehingga produk tersebut dikenal dan mereka melakukan pembelian terhadap produk tersebut. Brosur merupakan salah satu strategi yang sebaiknya dilakukan oleh para pengelola pasar modern agar produk sayur dan buahnya dapat dikenal di wilayah Serang dan sekitarnya. Dalam hal ini promosi bisa juga dilakukan melalui Above The Line maupun Below The Line. 2. Pembahasan dan Analisis Kehadiran pasar modern mendorong para pedagang di Pasar Kota Serang untuk memberikan inovasi dalam memberikan layanan kepada para pembeli. Kemudian berupaya mensegmenkan diri kepada masyarakat kelas menengah ke bawah sebagai upaya mencari celah segmen pembeli yang tidak tersaingi oleh kehadiran pasar modern. Ancaman dari pasar modern semakin hari makin gencar menarik pembeli dengan segenap kelebihannya, baik dari segi produk maupun kenyamanan berbelanja. Majalah Ilmiah Bijak Vol. 16, No. 2, September 2019, pp. 110-120 119 E ISSN 2621-749X Khaeruman, Perbandingan Kualitas Produk Sayur Dan Buah Pada Pasar Tradisional... a. Dampak Sosial Ekonomi Keberadaan Pasar Modern Pada Pasar Tradisional di Kota Serang Melalui berbagai wawancara serta pengamatan yang dilakukan oleh peneliti diketahui bahwa dampak lain dari strategi pemasaran dari pasar modern terhadap pedagang Pasar tradisional di Kota Serang adalah meningkatnya daya persaingan di antara para pedagang itu sendiri. Untuk selanjutnya hasil wawancara dengan salah satu pedagang tradisonal akan diuraikan sebagai berikut Sedikitnya pedagang itu gak membuat kita jualan makin gampang mas. Kita para pedagang itu malah saingannya tambah berat dengan adanya pasar-pasar modern. Jadi, hubungan antar pedagang itu makin tidak enak. Kalau dulu saingan ya saingan tidak seperti ini, makin banyak pasar-pasar modern.. makin susah jualan. Hasil wawancara di Pasar RAU dengan Bapak Ridwan, pada tanggal 21 April 2019 Berdasarkan hasil wawancara di atas menegaskan bahwa makin berkurangnya pembeli pada pedagang di pasar tradisional Kota Serang tidak membuat penjualan makin mudah dan justru memperparah saingan antar pedagang bahkan dengan sama-sama pedagang tradisional itu sendiri. b. Meningkatnya Persaingan Antar Pedagang Pasar Modern Pada Pasar Tradisional di Kota Serang Dampak merebaknya pasar modern terhadap persaingan para pedagang Pasar tradisional di Kota Serang secara tidak langsung menyebabkan munculnya konflik antar pedagang yang satu dengan pedagang yang lain di pasar-pasar Kota Serang. Khususnya di pasar tradisional, para pedagang dalam menawarkan produknya pun kerap berlebihan dan seenaknya saja sehingga membohongi pembeli. Sehingga, para pembeli beralih ke pasar modern. Perubahan sosial dalam hal ini disebabkan karena terlalu banyak kehadiran pasar modern selain dalam penelitian ini seperti Indomaret dan Alfamart yang menyebabkan berbagai perubahan berdampak negatif. Kehadiran pasar modern merupakan input dalam perubahan sosial yang dialami pedagang pasar tradisional Kota Serang. V. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis di pasar tradisional dan Pasar Modern di Kota Serang bahwa masyarakat cenderung memilih berbelanja dipasar tradisional di karenakan menurut masyarakat adanya sistem tawar menawar, adanya sistem barter dan barang yang diperjual belikan langsung dari petani khususnya sayuran dan buah-buahan, buka lebih awal dan adanya shering atau saling bertukar informasi antara satu sama lain baik antara pembeli dan penjual, penjual dan penjual maupun pembeli dan pembeli lainnya sedangkan menurut mereka apabila di pasar modern tidak adanya sistem tawar menawar karena harga yang di tetapkan sesuai dengan harga yang tercamtum dalam barcode lebel dan apabila dipasar tradisional masyarakat cenderung berinteraksi secara langsung dengan penjual sedangakan dipasar modern masyarakat apabila ingin mengetahui harga dari suatu barang yang di inginkan hanya dapat melihat di barcode lebel harga yang tercmtum atau yang tersedia. Namun apabila di lihat dari segi kenyamanan pasar tradisional khusunya pasar Rau, Pasar Kalodran dan Pasar Lama sangatlah kurang, karena masih banyak msyarakat yang berjualan di sepanjang jalan, lahan parkir yang masih menggunakan jalan dan tempat-tempat berjualan yang masih belum stabil sedangkan apabila dipasar modern memiliki lahan parkir yang luas, keamanan dan kenyamanan yang terjamin dan tempat yang higenis bersih. Pembenahan dan penambahan fasilitas pasar perlu di tingkatkan lagi sehingga akan mampu memperluas lapangan pekerjaan dan mengurangi tingkat penganguguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. VI. DAFTAR PUSTAKA Heryadi, A, Y. 2011. “Pola Pemasaran Sapi Potong di Pulau Madura”. Jurnal Sosial Ekonomi Pertanian. 521-8 Irawan B. 2007. Fluktuasi Harga, Transmisi Harga, dan Marjin Pemasaran Sayuran dan Buah. Analisis Kebijakan Pertanian. 54 358-373 Kotler, Philip. 2000. Prinsip-Prinsip Manajemen Pemasaran. Jakarta Prenhalindo. 120 Majalah Ilmiah Bijak Vol. 16, No. 2, September 2019, pp. 110-120 E ISSN 2621-749X Khaeruman, Perbandingan Kualitas Produk Sayur Dan Buah Pada Pasar Tradisional... Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi. 12. Jilid 1. Jakarta Erlangga. Kasali, Rhenald. 2011. Membidik Pasar Indonesia Segmentasi, Targeting, dan. Positioning. Jakarta PT Gramedia Pustaka Utama. Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13 Jakarta Erlangga Malidia, R. R. 2012. “Analisis strategi pemasaran pada PT. Koko Jaya Prima Makassar. Skripsi. Makassar Universitas Hasanuddin Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Setiawan AS. 2009. Studi Peningkatan Kinerja Manajemen Rantai Pasok Sayuran Dataran Tinggi Terpilih di Jawa Barat [Tesis]. Bogor ID Institut Pertanian Bogor. Singarimbun, M dan S. Effendi. 1995. Metode Penelitian Survei. LP3ES, Jakarta. __________, Metode Penelitian Survei, Jakarta LP3ES, 2008 Silitonga EH. 1999. Analisis efisiensi pemasaran sayuran dataran tinggi kabupaten Karo provinsi Sumatera Utara [Tesis]. Bogor ID Institut Pertanian Bogor. Port, Michael. 2006. Book Yourself Solid. New York John Wiley Son, Inc. Porter, Michael E. 1990. Competitive Strategy, Techniques for Analysing Industries and Competitors. New York The Free Press. ... Terdapat faktor lain yang juga menjadikan penyebab kurang berkembangnya Pasar Tradisional adalah minimnya daya dukung karakteristik pedagang tradisional, yakni terbatasnya akses permodalan yang disebabkan jaminan yang tidak mencukupi, strategi perencanaan yang kurang baik, tidak ada jalinan kerja sama dengan pemasok besar, tidak adanya skala ekonomi, buruknya manajemen pengadaan, dan ketidak mampuan untuk menyesuaikan dengan keinginan konsumen [18]. Permasalahan lain yang dialami oleh para pedagang pasar tradisional adalah tingginya tingkat persaingan antar pedagang sehingga satu-satunya strategi yang sering diambil untuk mendapatkan pembeli adalah strategi harga yaitu dengan memberikan harga termurah yang diinginkan pembeli dalam proses tawar menawar agar pembeli tidak pindah ke pedagang lain. ...... Dalam menghadapi persaingan pasarpasar modern dalam era globalisasi saat ini setiap pasar-pasar tradisional dituntut untuk dapat bersaing dengan pasar-pasar modern yang berkembang kian cepat baik. Kehadiran pasar modern dianggap oleh berbagai kalangan telah menyudutkan keberadaan pasar tradisional di perkotaan Khaeruman dan Hanafiah, 2019. Maraknya produk yang dijual di pasar modern termasuk daging sapi menyebabkan penurunan jumlah konsumen pada pasar tradisional. ... SondakhW. MaarufPenelitian ini bertujuan untuk mengukur dan membandingkan kualitas sifat fisik daging sapi yang ada di pasar tradisional dan pasar modern di Kota Manado. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging sapi segar yang dijual di pasar tradisional dan pasar modern. Penelitian ini dilaksanakan survey terhadap beberapa sumber daging yang beredar di kota Manado. Penentuan sampel pasar dilakukan dengan metode simple random sampling. Pasar yang dijadikan obyek penelitian adalah pasar tradisional, dan pasar modern yang menjual daging sapi. Enam pasar diambil sebagai sampel, tiga pasar tradisional dan tiga pasar modern. Pasar tradisional, dan pasar modern sebagai perlakuan dan diambil sebanyak 12 sample untuk setiap perlakuan. Data dianalisis menggunakan uji t tidak berpasangan dengan asumsi varians yang sama. Variable yang diukur adalah pH, kadar air, daya mengikat air, dan susut masak. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa semua variable daging yang diukur terdiri dari pH dari pasar tradisional 5,58 dan pasar modern 5,3, daya ikat air dari pasar tradisional 29,93% dan pasar modern 26,90% kadar air pasar tradisional 75,24% dan pasar modern 76,19%, susut masak pasar tradisional 0,43 dan pasar modern 0,41. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa daging sapi segar yang dijual di pasar tradisional dan modern yang ada di Kota Manado mempunyai kualitas yang sama dan layak untuk dikonsumsi. Kata kunci Daging sapi, pasar tradisional dan pasar modern, sifat fisik daging... This is because the Indonesian people, including college students, prefer to buy vegetables directly, such as in traditional markets or supermarkets. Meanwhile, the underlying reason for this is because the vegetables are fresh, there's a lot of choices, and the price can be negotiated [13]. This is in line with a study which shows that consumer decisions in buying vegetables are based on cognitive analysis and emotional elements of self and advertising or advertising campaigns have a relatively small effect on their behavior [14], [15]. ...Technology development causes easy access to various sectors, including ordering food online. Fast food is one of the foods that many people reviewed in online applications that are high in fat with a density of 40% of total calories. Meanwhile, the consumption of vegetables and fruits of Indonesia’s people is still inadequate; only consume as recommended. These things will undoubtedly increase the body mass index BMI and increase the risk of overweight and obesity. This study aims to analyze the impact of online order development on fast food, vegetables, and fruits consumption behavior on students in Surabaya. This descriptive cross-sectional study enrolled 317 students in Surabaya City, East Java, Indonesia. The online survey collected data through online platforms, SurveyMonkey. Data were analyzed in statistical software SPSS using multivariate binomial linear regression test. The significance level was set at p< Regression analysis shows that the habit of ordering boba drinks with a weekly frequency has a significant relationship with the incidence of overweight/obesity in respondents p = OR = 95% CI when compared to respondents who have the habit of ordering and consuming boba drinks every month. Consumption habits of boba drink are associated with higher body mass index BMI, increasing the risk of overweight and obesity. A policy from the government and related parties is needed to regulate boba consumption limits for the KhaerumanSuflani SuflaniMasmanto Moh JawahirThis research uses qualitative research methods. The type of research is field research with a descriptive approach, the Data collection techniques through observation, interviews and documentation. Data analysis techniques are analyzed before the field and data analysis in the area with the stages of reducing data, presenting data and drawing conclusions. The results have shown that there are three types of survival strategies that can carry out, namely 1 active strategies, improving the quality of goods and services, the presence of family members who help work, and increasing hours of work, 2 passive strategies, namely by reducing stock items, by reducing the number of employees, 3 network strategy, by building good relationships with buyers, leaving goods in the nearest stands, and doing online business onlineMichael E. PorterNow nearing its 60th printing in English and translated into nineteen languages, Michael E. Porter's Competitive Strategy has transformed the theory, practice, and teaching of business strategy throughout the world. Electrifying in its simplicity - like all great breakthroughs - Porter's analysis of industries captures the complexity of industry competition in five underlying forces. Porter introduces one of the most powerful competitive tools yet developed his three generic strategies - lowest cost, differentiation, and focus - which bring structure to the task of strategic positioning. He shows how competitive advantage can be defined in terms of relative cost and relative prices, thus linking it directly to profitability, and presents a whole new perspective on how profit is created and divided. In the almost two decades since publication, Porter's framework for predicting competitor behavior has transformed the way in which companies look at their rivals and has given rise to the new discipline of competitor assessment. More than a million managers in both large and small companies, investment analysts, consultants, students, and scholars throughout the world have internalized Porter's ideas and applied them to assess industries, understand competitors,, and choose competitive positions. The ideas in the book address the underlying fundamentals of competition in a way that is independent of the specifics of the ways companies go about competing. Competitive Strategy has filled a void in management thinking. It provides an enduring foundation and grounding point on which all subsequent work can be built. By bringing a disciplined structure to the question of how firms achieve superior profitability, Porter's rich frameworks and deep insights comprise a sophisticated view of competition unsurpassed in the last quarter-century. Book Description Publication Date June 1, 1998 ISBN-10 0684841487 ISBN-13 978-0684841489 Edition 1 Clique AquiEfendi H. Silitongakph-des2005- 3 North Sumatera Province is one of the provinces as production of vegetables from hight landscape where it’s production is big enough, it can be looked at increasing field of farm area, and vegetables of production hight landscape which more growth every year, from 1990 to1995, development of land area of potatoes have increased rate of 50 percents per year, cabbage 41,15 percents and carrot 8,84 percents per year, and the production has increased too for potato, cabbage, and carrot. This shows that innovation productions technology increasing, providing capital and management of Kualitas Produk Sayur Dan Buah Pada Pasar TradisionalEt KhaerumanKhaeruman, Perbandingan Kualitas Produk Sayur Dan Buah Pada Pasar Tradisional...Philip KotlerGary ArmstrongKotler, Philip and Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi. 12. Jilid 1. Jakarta Erlangga.

JenisJenis Pasar, Tak Hanya Pasar Tradisional & Swalayan. Hariyanto. . January 13, 2021. Selama ini mungkin kita membayangkan pasar adalah pasar tradisional tempat penjual dan pembeli melakukan jual-beli. Barang yang diperdagangkan tidak jauh dari sayur-mayur, buah-buahan, ikan, daging, bahan makanan, dan perabot rumah tangga.

404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Ios-apa-saja-investasi-untuk-bisnis-kuliner-rumahan-3621482" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text
4 Pasar menurut Fisik. 1.Pasar kongkret/riil. Adalah pasar di mana penjual dan pembeli bertemu langsung dan barang yang diperjual belikan benar-benar ada. Ciri-cirinya: transaksi tunai, barang dapat langsung dibawa,barang yang diperjualbelikan benar-benar ada dan penjual pembeli bertemu langsung. 2.
404 Not Found - NotFoundHttpException 1 linked Exception ResourceNotFoundException » [2/2] NotFoundHttpException No route found for "GET /Tpis/aplikasi-baca-novel-penghasil-uang-gw86emq9a2" [1/2] ResourceNotFoundException Logs Stack Trace Plain Text PDPasar Jaya mengelola 148 pasar yang tersebar di 5 wilayah Jakarta dan mengklasifikasikan pasar-pasar tersebut ke dalam 20 unit area (Lampiran 6). Unit-unit area ini dipimpin oleh seorang Manajer Area dan dibentuk berdasarkan jarak lokasi antar pasar, jumlah tempat usaha dan aktivitas tempat usaha.
Pasar konkret pasar nyata adalah sebuah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang dilakukan secara langsung. Penjual dan pembeli bertemu untuk melakukan sebuah transaksi jual beli tawar-menawar. Barang-barang yang diperjual belikan di pasar konkrit terdiri atas berbagai jenis barang yang ada di tempat tersebut. Misalnya pasar konkret yaitu pasar tradisional, supermarket, dan swalayan. Tapi ada juga pasar konkrit yang menjual satu jenis barang. Misalnya pasar buah hanya menjual buah-buahan, pasar hewan hanya melayani jual beli hewan, pasar sayur hanya menjual sayur-mayur. Pasar konkrit pada kenyataannya bisa dikelompokkan menjadi berbagai bentuk yaitu pasar konkrit berdasarkan manajemen pengelolaan, manajemen pelayanan, jumlah barang yang dijual, banyak sedikit barang yang dijual, dan ragam barang yang dijual. Definisi Pasar Konkret Konkret berarti nyata atau bisa dilihat secara kasat mata fisik, maka pasar konkrit dapat diartikan sebagai tempat dimana para pembeli dan penjual barang berkumpul dan bertemu secara langsung, misalnya pasar-pasar tradisional dan swalayan. Ciri-Ciri Pasar Konkret Ciri-ciri pasar ini adalah sebagai berikut; Wujud pasar konkret yang nyata dan dapat dilihat secara kasat mata. Pelaku ekonomi yang terlibat di pasar konkret dapat dilihat secara nyata. Maksudnya, ada penjual yang sedang menawarkan barang dagangannya dan ada pembeli yang ingin membeli barang dagangannya. Barang yang diperjualbelikan di pasar ini juga terihat nyata. Misalnya, ada sekarung beras yang akan dijual oleh pedagang beras. Kegunaan Pasar Konkret Kegunaan pasar konkret bagi kegiatan ekonomi masyarakat sangat besar diantaranya adalah sebagai berikut; Pembeli akan mendapatkan barang yang dibutuhkan dengan mudah. Penjual juga dapat menawarkan barangnya dengan bebas, karena berkumpulnya sejumlah pembeli di lokasi pasar. Distributor akan mendapat kemudahan dalam mendistribusikan barang dari produsen ke konsumen. Bagi pemerintah, pasar konkret dapat menambah kas pemerintah melalui pajak dan retribusi. Macam-Macam Pasar Konkret Pasar Nyata 1. Macam-macam pasar Konkrit Berdasarkan manajemen pengelolaan Pasar tradisional Pasar tradisional merupakan pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, koperasi, dan swadaya masyarakat. Tempat usahanya bisa berbentuk toko, kios, los, dan tenda yang menyediakan barang-barang konsumsi sehari-hari masyarakat. Pasar tradisional biasanya dikelola oleh pedagang kecil, menengah, dan koperasi. Proses penjualan dan pembelian dilakukan dengan tawar-menawar. Para pengelolanya bermodal kecil. Pasar modern Pasar modern merupakan pasar yang dibangun oleh pihak pemerintah, swasta, dan koperasi yang dikelola secara modern. Pada umumnya pasar modern menjual barang suatu kebutuhan sehari-hari dan barang lain yang sifatnya tahan lama. Modal usaha yang dikelola oleh pedagang jumlahnya besar. Kenyamanan berbelanja bagi pembeli sangat diutamakan. Biasanya penjual memasang label harga pada setiap barang. 2. Macam-macam pasar konkrit Berdasarkan manajemen pelayanan Pasar swalayan supermarket Pasar swalayan merupakan pasar yang menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat, pembeli bisa memilih barang secara langsung dan melayani diri sendiri barang yang diinginkan. Biasanya barang barang yang dijual barang sebuah kebutuhan sehari-hari sampai elektronik. Seperti sayuran, beras, daging, perlengkapan mandi sampai radio dan televisi. dan lainn sebagainya Pertokoan shopping centre Shopping centre pertokoan merupakan sebuah bangunan pertokoan yang berderet-deret di tepi jalan. Biasanya atas peran pemerintah ditetapkan sebagai wilayah khusus pertokoan. Shopping centre berbentuk ruko yakni perumahan dan pertokoan, sehingga bisa dijadikan tempat tinggal pemiliknya atau penyewa. Mall/plaza/supermall Mall/plaza/supermall merupakan tempat atau bangunan untuk usaha yang lebih besar yang dipunyai/disewakan baik pada perorangan, kelompok tertentu masyarakat, atau koperasi. Pasar ini biasanya dilengkapi sarana hiburan, rekreasi, ruang pameran, gedung bioskop, dan lain sebagainya. 3. Berdasarkan jumlah barang yang dijual Pasar eceran Pasar eceran merupakan tempat kegiatan atau usaha perdagangan yang menjual barang dalam partai yaitu toko-toko kelontong, pedagang kaki lima, pedagang asongan, dan sebagainya. Pasar grosir Pasar grosir merupakan sebuah tempat kegiatan/usaha perdagangan yang menjual barang dalam partai besar, misalnya yaitu lusinan, kodian, satu dos, satu karton, dan lain-lain. Pasar grosir dimiliki oleh pedagang besar dan pembelinya pedagang eceran. Contohnya Alfa gudang rabat, pusat-pusat grosir, makro, dan lain sebagainya. Faktor Yang Mempengaruhi Luasnya Pasar Konkret Luas sebuah pasar di samping tergantung pada luasnya hubungan antara permintaan dan penawaran , tergantung pula pada faktor-faktor sebagai betikut; Barang yang Diperjualbelikan Dipergunakan Dimana-mana Tidak semua barang dapat diperjualbelikan di berbagai daerah, hal itu karena tidak semua masyarakat memiliki kesamaan jenis dalam produk atau barang yang dikonsumsinya. Misalnya saja sweater tebal sangat berguna bagi para konsumen yang berada diaerah kutub, namun baju itu tidak digunakan olek masyarakat oleh masyarakat Indonesia. Dengan demikian produk tersebut hanya diperjualbelikan di daerah tersebut saja. Sebaliknya, seperti halnya kacang-kacangan misalnya kacang kedelai dapat dikonsumsi oleh berbagai ras, daerah dan golongan masyatakat, sehingga produk ini dapat kita jumpai dimana-mana, akibatnya produk tersebut mengalami perluasan pasar. Barang Yang Diperjualbelikan Dapat Disimpan Lama Adanya suatu produk yang tahan lama awet dapat menciptakan perluasan pasar pada produk tersebut. Misalnya saja produk pertanian berupa sayur-mayur yang mayoritas produk tersebut tidak dapat disimpan lama, sehingga pendistribusiannya tidak begitu luas karena dapat mengakibatkan kebusukan dan berdampak pada biaya penyusutan terlalu banyak, dengan demikian skala pemasarannya hanya sebatas regional saja kecuali bila dilengkapi dengan alat simpan yang canggih. Beda halnya dengan produk pertanian yang berupa biji-bijian yang bisa lebih awet dibanding dengan sayur-mayur, sehingga pendistribusiannya lebih luas dan perluasan pasar terhadap produk ini pun dapat terjadi. Biaya – biaya Transportasi Dalam pendistribusian barang dari tempat produksi suatu produk sampai ketangan konsumen memerlukan transportasi sebagai sarana angkut produk tersebut. Namun sarana tersebut tidaklah gratis melainkan memerlukan biaya, yang pada suatu perusahaan atau unit usaha produksi, biaya transportasi dianggap sebagai biaya variable cost VC, yang besarnya biaya transportasi berubah–ubah tergantung pada jumlah produk yang dihasilkan dan jarak yang ditempuh.. Sehingga sudah jelas biaya produksi sangat mempengaruhi perluasan pasar. Standarisasi Produk Kemungkinan mengadakan standarisasi akan mempengaruhi perluasan pasar terhadap barang yang diproduksi. Misalnya saja memberikan standarisasi label halal pada setiap produk makanan, minuman dan obat-obatan sehingga produk tersebut bukan saja dapat dikonsumsi oleh konsumen non muslim melainkan konsumen muslim pun bisa mengkonsumsinya, pencantuman tanggal kadaluarsa, izin BPOM, adanya lisensi ISN International Standaritation Number dan lain – lain. Pasar Persaingan Sempurna Jenis pasar dengan jumlah penjual dan pembeli yang banyak dan produk yang dijual bersifat homogen. Persaingan akan terjadi apabila penjual dan pembeli dalam jumlah besar mengadakan saling hubungan secara aktif dengan maksud memaksimumkan keuntungan dan kepuasan atas dasar harga-harga yang ditentukan oleh penawaran dan permintaan. Contoh produknya seperti beras,gandum, dan kentang. Pasar persaingan sempurna memiliki ciri-ciri Jumlah penjual dan pembeli banyak Barang yang dijual bersifat homogen Penjual bersifat mengambil harga price taker Posisi tawar komsumen kuat Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata Sensitif terhadap perubahan harga Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar

21Struktur pasar Pasar ialah merupakan tempat dimana terjadi proses transaksi antara konsumen dan produsen, maka dengan begitu dapat menentukan harga yang seimbang Pasar memiliki bebrapa jenis: 2.1.1 Darijenis fisiknya, 1) Pasar Tradisional 2) Pasar/pekan Raya 3) Pasar Abstrak 4) Swalayan 5) toserba 2.1.2 dari segi barang yang dijual, 1) Pasar yang menjual ikan

Pemasaran online dan lewat reseller juga menjadi strategi andalan yang ditempuh Yunika untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih brand Organik Unik ini awalnya hanya menempuh strategi konvensional, yakni pemasaran dari mulut ke mulut serta promosi kepada teman-teman di media sosial berjalan enam bulan, ternyata peminat keripik buah dan sayur Organik Unik semakin banyak dari luar lingkaran pertemanannya. Dia pun mulai berani menggalakkan promosi online dengan membuat akun khusus di media sosial.“Karena keterbatasan waktu, saya masih belum membuka outlet atau toko sendiri dan masih mengandalkan online melalui Facebook, Twitter dan Instagram lewat akun Organik_Unik,” tuturnya. Lewat media sosial tersebut, dia masih menggarap dua kalangan sekaligus, yakni kalangan end user dan reseller. Dia membuka peluang kerja sama bagi para konsumen yang berminat untuk menjadi penjual kembali dengan potensi keuntungan dari penjualan dan pemain baru, Yunika memang sedang mencari formula pemasaran yang paling tepat “Karena bergerak online, sejauh ini sistem promosi yang paling efektif adalah dengan endorsee, meningkatkan jumlah followers di media sosial dan pesanan,” berkala dia memperbaharui foto-foto produknya. Dia paham, gaya berbelanja masyarakat lewat internet umumnya masih sangat dipengaruhi dengan foto yang dipajang.“Karena saya bisnis online dengan menjual makanan lewat foto, penampilannya saya buat semenarik mungkin, sebanding dengan rasa dan kualitas dari produknya sendiri,” hanya mengutak atik penampilan, dia juga menjaga kepercayaan konsumen dengan pelayanan yang cepat dan pengiriman setiap hari. Tidak ada syarat jumlah pembelian minimum sehingga dia bisa melayani permintaan grosiran maupun keripik Organik Unik dipasarkan ke berbagai kelompok konsumen yang peduli dengan kesehatan, pola hidup sehat dan pentingnya konsumsi makanan 36 tahun ini rajin mempromosikan bisnisnya dengan menyasar kelompok anak muda penggemar olah raga, gym, orang yang menjalani program diet, ibu hamil dan menyusui, ibu yang mempunyai anak-anak banyak pesaing, Yunika yakin mampu memenangi pasar. Terbukti, di umur usaha yang baru beranjak dua tahun, produknya sudah dikenal oleh konsumen di berbagai daerah hingga ke luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Brunei Darusalam, Korea dan Jepang.“Dengan harga – per kemasan ukuran 180 gram, ini masih terbilang fair. Dengan kemasan cantik, pelayanan dan harga yang fair, saya yakin bisa bersaing dengan yang lain,” kata dia. PasarBasah (wet market) merupakan pasar yang diujudkan oleh setiap Kerajaan Tempatan atau Majlis Daerah di setiap bandar dan kota untuk keperluan penduduk tempatan. Bagi pasar ini produk seperti ikan, sayuran, buah-buahan, daging, ayam hidup, bahan dapur kering, bahan rempah ratus dan sebagainya ada dijual setiap hari atau 6 hari dalam seminggu.
- Mantan Menteri Pertanian Bungaran Saragih mengungkapkan pandemi COVID-19 membuat permintaan sayuran dan buah semakin meningkat, tidak hanya di pasar lokal bahkan ekspor produk hortikultura juga tetap fenomena pandemi mendorong kesadaran gaya hidup sehat masyarakat dengan mengonsumsi buah-sayur, apalagi organisasi kesehatan dunia WHO merekomendasikan untuk konsumsi buah dan sayur sebanyak minimal 400 g/hari untuk mencegah penyakit seperti jantung, kanker, diabetes dan obesitas."Konsumsi buah dan sayur ini juga mencegah defisiensi mikronutrien, khususnya di negara berkembang," ujarnya dalam sebuah webinar di Jakarta, kebutuhan dalam negeri, Bungaran mengatakan Indonesia juga sudah mengekspor produk sayur dan buah ke berbagai negara di dunia, seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Uni Emirat Arab, India, China, Jepang, Korsel, Amerika, dan Uni Eropa dengan tren yang ada 77 jenis sayuran yang diekspor, misalnya tomat, buncis, kubis, sawi, bunga kol, dan selada air. Sedangkan, ekspor buah dari Indonesia berupa manggis, nenas, pisang, mangga, melon, dan mengungkapkan pada 2020, BPS mencatat ekspor pertanian tanaman tahunan berupa buah-buahan tahunan mencapai 438,1 juta dolar AS, naik signifikan 114,6 juta dolar AS atau tumbuh sekitar 35,42 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 323,5 juta dolar AS. Sementara, ekspor pertanian tanaman semusim berupa sayur-sayuran mencapai 114 juta dolar AS pada tahun pengapalan produk sayur-sayuran juga mengalami lonjakan positif sampai 27,6 juta dolar AS atau tumbuh 31,94 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 86,4 juta dolar kesempatan tersebut Bungaran menyatakan di masa depan potensi pasar premium hortikultura akan semakin membesar sehingga Indonesia mesti bisa memaksimalkan penetrasi produk terkait di sejumlah wilayah besar di tanah air."Seperti Jabodetabek yang sebenarnya lebih besar penduduknya dibanding Australia dan gabungan Singapura-Malaysia dalam sisi pasar. Jangan-jangan lebih besar premium market," katanya dalam webinar di Jakarta, menilai, potensi yang membesar itu terdongkrak dari perbaikan ekonomi nasional perkapita saat ini, dibandingkan dengan kondisi 20 tahun yang lalu. Jadi segmentasi pasar premium terus berkembang karena itu, mantan Menteri Pertanian itu mengajak semua pihak terkait untuk terus memaksimalkan potensi pangsa pasar di dalam negeri ini. Bungaran mengingatkan pelaku bisnis di sektor ini untuk memahami seluk-beluk permintaan Deputi GM Merchandising Division AEON Indonesia Feri Rahman Saputra mengatakan customer retail di dalam negeri telah berubah drastis satu dekade terakhir. Namun, perubahannya semakin intens dalam lima tahun terakhir, begitu juga terdorong oleh fenomena pandemi. Kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan meningkat."Pada awal masa pandemi, hortikultura menjadi salah satu produk yang mengalami peningkatan luar biasa sampai 2-3 kali lipat, terutama sayur-mayur dan buah. Kami bahkan waktu itu sempat kewalahan memenuhi permintaan customer," kini pun, pertumbuhan permintaan produk terkait masih mengalami pertumbuhan positif. Walau tidak sebesar yang terjadi pada tiga bulan awal pandemi."Minimal meningkat 130 persen per bulan, cukup signifikan. Banyak sekali tantangan yang dihadapi untuk memenuhi kebutuhan pasar untuk saat ini," katanya. SY
TaXG5.
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/32
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/349
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/198
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/87
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/123
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/104
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/94
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/306
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/287
  • pasar yang menjual sayur dan buah dalam jumlah besar