Home» cband » Instalasi » panduan » Daftar Frekuensi Terkuat Tracking Satelit C Band '' Admin November 13, 2018 Admin Bandung Indonesia Daftar Frekuensi Terkuat Tracking Satelit C Band
Daftar Satelit Parabola – Dasar utama pencarian channel pada antena parabola ialah pengetahuan mengenai posisi orbit satelit beserta dengan cakupan beam. Dengan demikian, pengguna tinggal memasukan frekuensi tertentu lalu mengatur posisi dish sampai sinyal muncul. Mungkin kamu sedikit bingung ketika ingin mencari salah satu satelit yang mengudara di wilayah Indonesia. Banyak pula permasalahan yang sering dialami oleh user ketika tracking, dimana sinyal yang dicari tidak pernah muncul sama sekali. Oleh karena itu, saya merangkum daftar satelit parabola dari mulai arah timur sampai barat. Hal ini bisa menjadi acuan dasar bagi kita dalam menentukan posisi dish, kira – kira akan menghadap ke arah yang mana. Perlu diketahui, pita frekuensi satelit terbagi menjadi tiga jenis yaitu Frekuensi C Band, memiliki besaran 3-4 Ghz downlink dan 5-6 Ghz uplink serta menggunakan LNB C Ku Band, memiliki besaran 11-12 Ghz downlink dan 14 Ghz uplink serta menggunakan LNB Ku S Band, tidak saya bahas karena lebih condong di pakai pay tv. Antena parabola mini kian populer dengan menyuguhkan kemudahan salam segi pemasangan, pencarian sinyal dan tampilan yang cukup simpel. Namun, pengguna perlu mengetahui daftar satelit parabola terlepas dari apapun jenis perangkat yang mereka miliki. Tracking Satelit Sinyal satelit dengan beam atau jangkauan wilayah indonesia umumnya mudah di peroleh. Tetapi untuk beberapa satelit yang di luar jangkauan out beam masih bisa kita tracking dengan peralatan dan pengetahuan yang memadai. Peralatan yang dibutuhkan untuk tracking satelit outbeam Ukuran diameter dish harus LNB dengan kualitas yang terbaik super sensitif.Sedikit pengetahuan tentang dunia satelit, frekuensi dan tracking. Mengapa kita harus repot tracking? Istilah tracking sendiri maksudnya mencari sinyal dengan mengarahkan dish sesuai orbit satelit yang dituju. Setelah ditemukan, barulah channel televisi muncul pada layar. Mencari sinyal satelit umumnya dilakukan orang – orang untuk tujuan berikut Mencari feed atau siaran sepak bola yang tidak diacak, tracking channel bola paling banyak diburu oleh pengguna siaran yang hilang, maksudnya ketika salah satu stasiun televisi hilang contoh Trans TV, anda bisa mencari channel Trans TV pada satelit jumlah siaran agar lebih banyak, dapat dilakukan dengan memakai banyak LNB pada satu dish sinyal satelit sebagai lahan pekerjaan, sebagian orang bisa memperoleh nafkah dengan menjadi teknisi dan hanya ingin pindah satelit, biasanya dilakukan oleh mereka yang sudah mahir dalam hal hanya karena hobi, beberapa orang memang hobi tracking satelit tertentu. Berikut daftar satelit parabola lengkap, untuk tracking di wilayah Indonesia, dengan frekuensi C Band dan Ku Band dari mulai timur ke barat KoordinatNama SatelitFrekuensi 9C 18C Band – Ku 172AC Band – Ku 805C 19C Band – Ku B2Ku D1Ku 6C Band – Ku 10, Optus C1, Optus D3Ku 2A, JCSAT 2BKu D2Ku C2Ku 9C AM5,Express AT2C Band – Ku BandKu 18, Telstar 18VC Band – Ku 6, Apstar 6CC Band – Ku 5A,Vinasat 1,Vinasat 2Ku BandC Band – Ku BandKu 1C Band – Ku 3AKu 6AC 4B, JCSAT 16Ku 9C Band – Ku 6, Thaicom 7C 4Ku 3SC Band – Ku 7, Koreasat 6, Koreasat 7Ku 6BC 5,Koreasat 5A,Palapa DKu BandKu BandC Band – Ku 10C 110, BSAT 3A, BSAT 3C, JCSAT 110RKu 11SES 7SES 9Telkom 4Telkom 1Ku BandC Band – Ku BandKu BandC BandC 7C Band – Ku AM3C Band – Ku 9AKu 5C Band – Ku 11Ku AM33C Band – Ku 12, NSS 6, SES 8Ku 3A/4BG-Sat 15G-Sat 17C BandKu BandC 9Ku 3Measat 3aMeasat 3bC Band – Ku BandC Band – Ku BandKu 401C Band – Ku 2C Band – Ku 12C 2Ku 15, Horizons 2Ku 4A, G-Sat 10C Band – Ku 5Thaicom 6Thaicom 8C Band – Ku BandC Band – Ku BandKu 7C Band – Ku 2ABS 2AC Band – Ku BandKu 18Ku 22C Band – Ku 70BKu 20C Band – Ku 17C Band – Ku 4Ku 906C Band – Ku 902C Band – Ku 12C Band – Ku Band Daftar satelit parabola pada table diatas dapat berubah sewaktu – waktu tergantung dari pihak providernya sendiri. Manfaat Tracking Satelit Sebelumnya pastikan terlebih dahulu bahwa kamu sudah mengetahui daftar satelit parabola untuk wilayah Indonesia. Setelah itu, kamu juga perlu melihat referensi jangkauan sinyal di SatBeam. Nah, sinyal outbeam masih dapat diperoleh dengan memakai peralatan parabola yang memadai. Manfaat memiliki pengetahuan dalam tracking satelit Kamu bebas memilih satelit yang di inginkan sesuai dengan memperoleh siaran tertentu yang khusus menayangkan bola, movie, musik atau chanel pilihan lain sesuai berburu siaran sebanyak – banyaknya untuk menambah koleksi tontonan keluarga tidak perlu memanggil teknisi parabola jika sudah memiliki pengetahuan dalam tracking beruntung, kamu bisa menoton siaran tertentu secara gratis tanpa perlu berlangganan Nah, gimana menurut kamu? Tidak ada salahnya kan untuk belajar tentang apa itu TV digital, bagaimana cara pasang parabola mini serta cara tracking satelit tertentu. Pengetahuan yang kamu peroleh akan bermanfaat untuk seluruh keluarga. Pada awalnya saya juga kesulitan ketika ada channel yang hilang, sehingga selalu memanggil teknisi parabola. Kemudian berinisiatif membaca di internet dan akhirnya bisa pasang parabola mini sendiri. Lebih hemat biaya, juga makin leluasa memilih tontonan untuk anak istri di rumah. Kesimpulan Daftar satelit parabola memberikan acuan bagi user yang hendak melakukan tracking sinyal. Tujuannya agar pengguna bisa lebih mudah dan cepat dalam menemukan frekuensi yang diinginkan. Daftar satelit parabola yang saya jelaskan diutamakan hanya untuk wilayah Indonesia saja. Walaupun tidak menutup kemungkinan bahwa satelit yang outbeam pun masih bisa di tracking. Selain itu, daftar satelit parabola dapat berubah sewaktu – waktu tanpa pemberitahuan. Hal ini cukup wajar, mengingat pengoperasian satelit itu memang ada masa kadaluarsanya. Demikian pembahasan mengenai Daftar Satelit Parabola untuk wilayah beam Indonesia, semoga bisa bermanfaat dan dapat menjadi referensi untuk sahabat herfia.
Friday November 30, 2018. Mudah Sekali, Menggabungkan Ninmedia dan Apstar 6 menggunakan dish jaring. Karena di satelit ini memiliki 3 chanel unggulan milik CNC(Camboja News Channel) yaitu CNC,CTN dan MY TV, yang sering mengambil hak siar seperti UCL, Liga Inggris , La Liga dan masih banyak lagi liga-liga Lainya.
Pada artikel kali ini kami share informasi terkait daftar satelit ku band yang bisa masih dilock di wilayah sebagian Indonesia. Selanjutnya untuk mempermudahnya kami urutkan daftar satellite berikut frekuensi terkuat KU Band sebagai dasar panduan tracking yang tercover untuk wilayah Indonesia sehingga nantinya juga memudahkan bagi anda dalam hal mengetahui posisi satelit. Satelit ku band yang bisa diterima di indonesia sebenarnya cukup banyak, namun untuk memperolehnya hasil yang maksimal tentu memerlukan perangkat yang mumpuni. Nah, dibawah ini beberapa satelit ku band yang dapat dilock diwilayah indonesia dari barat ke timur menggunakan dish mini dan atau harus menggunakan minimal antena parabola 6 feet keatas. Intelsat 904 - 45°ETransponder 11155 V 45000 Channel Dialog tv Beam Indonesia kecuali papua Eutelsat 70B - 11600 H 18333 Channel Nautical HD Beam Asia ABS 2 KU - 75°E Transponder 12287 V 44000 Channel SMV FTV Beam Sumatera, Kalimantan, Sulawesi Apstar 7 KU - Transponder 11010 V 30000 Channel Myanmar international Television Skynet Group Beam China, Myanmar, Vietnam, Nepal, India, Thailand, sebagian Indonesia Sumatera Thaicom 5/6/8 KU - Transponder 12728 V 30000 Channel PSI group Beam Sebagian Indonesia untuk wilayah Bali, NTB, NTT dan Sulawesi minimal dish solid minimal 6 feet ke atas dan lnb Prime Focus yang berkualitas baik, Sumatera. ST2 KU - 88°E Transponder 12702 H 20000 Channel Good TV Beam Asia, Indonesia Measat 3 KU - Transponder 12563 V 30000 Channel Transvision Group Beam Indonesia NSS6 - 95°E Transponder 11605 H 3340 Channel CGN TV Beam Asia Chinasat 11 - 98°E Transponder 12500 V 43200 Channel Ninmedia Group indonesia Beam Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapore Asiasat 5 KU - Transponder 12427 V 2916 Channel Madani Tv Urdu Beam India, Timur tengah, Eropa SES9 - Transponder 11101 V 45000 Channel Matrix TV Beam Indonesia Koreasat 5 KU - 113°E Transponder 12590 V 30000 Channel HD sport AFN group Beam Korea, Philipina, Jepang, Vietnam, Malaysia, Indonesia Sebagian Sulawesi dan Kalimantan. Thaicom 4 KU - Transponder 11686 V 6666 Channel Aora Tv Satelit Videoguard Beam Indonesia Asiasat 9 KU - Transponder 11490 V 45000 Channel MyTV Broadcasting Beam Indonesia, Malaysia, Brunei Transponder 12655 V 45000 Channel Tivi Plus Grup BEAM Indonesia JCsat 4B KU - 124°E Transponder 12290 H 30000 Channel Berita Satu Big tv Group Beam Indonesia. LaoSat 1 KU - Transponder 10730 V 40000 Channel GreatWall group Beam Laos, Myanmar, Thailand, Vietnam, Kamboja, Bangladesh, India, sebagian wilayah Indonesia. Vinasat 1 & 2 - 132°E Transponder 11088 V 28800 Channel HTV group Beam Thailand, Vietnam, Malaysia, Sebagian wilayah indonesia Sumatera dan Kalimantan Telstar 18 KU - 138°E Transponder 12538 V 41250 Channel Great Wall Beam Asia Optus D2 - 152°E Transponder 12519 V 22500 Channel TBS Beam Australia, sebagian wilayah indonesia Sumatera, Jawa, Bali, NTB, NTT dan Papua Optus C1/D3 - 156°E Transponder 12407 V 24450 Channel Feed / FTA Beam Australia Optus D1 - 160°E Transponder 12456 H 22500 Channel Freeview TV Beam Australia, Indonesia Sumatera, Jawa, Bali, NTB dan NTT Optus 10 - 164°E Transponder 12345 H 7200 Channel Feed GWN7 News Beam Sebagian wilayah Indonesia Bengkulu, Lampung, Jawa, Bali, NTT, hingga Papua dan Sulawesi Intelsat 19 KU - 166°E Transponder 12646 H 28066 Channel Arabica TV Group Beam Thailand, Australia, Sebagian wilayah Indonesia Lampung, Jawa, Bali, NTB, NTT, Kupang, Ambon, Maluku, Papua, Sulawesi Tenggara, Timor Leste NB Khusus wilayah indonesia yang outbeam masih bisa di lock dengan peralatan altem yang mumpuni antara lain dengan menggunakan antena parabola solid 8 feet dan lnb prime focus yg direkomendasi.
\n daftar satelit c band 2018
DaftarSatelit dan Frequency Terkuat KU Band untuk panduan Tracking yang masuk Beam Indonesia untuk memudahkan bagi anda yang mau stell parabola untuk bisa menerima semua satelit untuk Parabola yang menggunakan Actuator / Penggerak Parabola atau biasa juga di sebut Hidrolik Parabola atau bisa memakai dish ex pay tv bagi yg wilayahnya terkover
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free PROtek Jurnal Ilmiah Teknik Elektro Volume 7. No 1, Mei 2020 16 Analisis perbandingan komunikasi satelit Frekuensi C-Band Dan KA-Band Di Indonesia Tanridio Silviati Delfina Abdurrahman Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik UMI Makassar, Indonesia tanridio Salmiah Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik UMI Makassar, Indonesia mia_elektro Saidah Suyuti Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik UMI Makassar, Indonesia saidah Abstract - This paper analyzes the comparison of data communications using GEO satellites between C-band and Ka-band frequencies in Indonesia which has a tropical rain climate. The data communication uses QPSK modulation on the path of four earth stations by paying attention to six variations of observation time. Parameters, C/ N, Eb/No and link margins, are applied to indicate the communication performance. This study shows that C-band satellite communication can be implemented for all conditions, whereas in Ka-band the success of communication transfer cannot be accessed by all observation times. Keywords frequency, satellite, earth station, margin, availability, modulation. I. PENDAHULUAN Komunikasi di era milenial menuntut pertukaran informasi real time dengan kecepatan akses yang tinggi termasuk di Indonesia. Indonesia adalah negara tropis dengan tingkat curah hujan tinggi yang juga merupakan negara maritim membutuhkan satelit untuk pertukaran informasi secara cepat. Satelit komersil yang bekerja dipita frekuensi C-band sudah sejak awal melayani jalur komunikasi di Indonesia. Saat ini, banyak negara-negara asing berlomba-lomba meluncurkan satelit Ka-band. Sayangnya, curah hujan yang tinggi menjadi kendala penerapan satelit Ka-band tersebut sehingga diperlukan berbagai persyaratan dalam merancang komunikasi data menggunakan satelit Ka-band [1]. Pelayanan dan performansi komunikasi satelit sangat tergantung erat dengan faktor-faktor jumlah redaman-redaman yang muncul sepanjang jalur komunikasi lintasan stasiun bumi–satelit–stasiun bumi, besar daya pancar dan penguatan antena, serta pemilihan teknik modulasi. Oleh karena itu paper ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan komunikasi satelit berfrekuensi C-band dan Ka-band di empat wilayah Indonesia dengan mengetahui nilai-nilai C/N, Eb/No, margin dan availability jalur komunikasi menggunakan modulasi [2]. Penelitian ini menempatkan satelit GEO berfrekuensi C-band dan Ka-band dengan satu stasiun bumi Hub Jakarta dan tiga stasiun bumi lainnya Medan, Surabaya dan Makassar dengan menggunakan teknik modulasi digital QPSK. Orbit satelit terletak di 108°BT dengan pita frekuensi C dan Ka. Satelit tersebut untuk frekuensi C mempunyai EIRP 55,6 dBW dan figure of merit 22,7 dBK, sedangkan frekuensi yang lainnya menggunakan EIRP 73,1 dBw dan G/T 19,7 dB/K. Sementara itu, stasiun-stasiun bumi yang ada masing-masing berspesifikasi sesuai tabel di bawah ini Tabel 1. EIRP dan G/T stasiun bumi Spesifikasi teknis satelit dan stasiun bumi merujuk pada satelit INTELSAT dan proyek WINDS. Jalur komunikasi C-band dan Ka-band secara berturut-turut bekerja pada frekuensi uplink 6 GHz dan 28 GHz serta frekuensi downlink 4 GHz dan 18GHz [3]. II. REDAMAN JALUR KOMUNIKASI Redaman-redaman yang muncul pada lintasan komunikasi satelit terdiri atas free space loss FSL, redaman hujan, redaman awan, redaman gas-gas atmosfir dan scintillation dilapisan troposfer[3]. a. Redaman Ruang Bebas FSL Redaman ruang bebas merupakan redaman yang dipengaruhi oleh frekuensi kerja dan jarak antara stasiun bumi – satelit. Besar redaman FSL dinyatakan dengan menggunakan persamaan [4] Frekuensi menyumbang redaman terbesar pada FSL ini. Komunikasi satelit yang menggunakan pita frekuensi Ka mengalami redaman lebih besar 13 dB dibandingkan frekuensi C-band [2]. Redaman FSL komunikasi satelit C-band dan Ka-band untuk komunikasi keempat stasiun bumi ke satelit terlihat seperti pada tabel 2. Analisis perbandingan komunikasi satelit Frekuensi C-Band Dan KA-Band Di Indonesia 17 Tabel 2. Redaman ruang bebas b. Redaman Hujan Redaman hujan juga menjadi perhatian dalam komunikasi satelit ini karena terjadi pelemahan sinyal yang signifikan. Para peneliti terdahulu telah melakukan banyak kajian tentang redaman hujan yang memberikan beberapa metode untuk memprediksinya [5] [6]. Rekomendasi ITU-R dijadikan landasan perhitungan redaman hujan pada penelitian ini. Redaman-redaman hujan untuk kedua komunikasi satelit berbeda frekuensi dapat dilihat pada tabel 3 dan tabel 4 berikut ini. Tabel 3. Redaman hujan komunikasi satelit C-band Tabel 4. Redaman hujan komunikasi satelit Ka-band c. Redaman Lainnya Redaman-redaman lainnya berupa redaman yang timbul karena faktor pekatnya awan, gas-gas yang ada dilapisan atmosfer dan scintillation yang terdapat di troposfer. Redaman awan diperoleh dengan mengikuti rekomendasi ITU-R P. 860-6. Sementara itu, besaran redaman atmosfer sebagian besar timbul karena redaman gas oksigen dan uap air yang diperoleh dengan mengikuti rekomendasi-rekomendasi ITU-R P. 835-5 dan ITU-R P. 676-7. Gabungan rekomendasi-rekomendasi ITU-R P. 835-5, ITU-R 453 dan ITU R P. 618-12 menjadi rujukan untuk mengetahui redaman scintillation. Redaman-redaman ini dapat dilihat pada kedua tabel berikut ini. Tabel 5 Gabungan redaman awan, atmosfer dan scintillation untuk komunikasi satelit C-band Tabel 6 Gabungan redaman awan, atmosfer dan scintillation untuk komunikasi satelit Ka-band III. LINK BUDGET Parameter-parameter EIRP, frekuensi kerja, redaman-redaman, figure of merit dan konstanta Boltzman dibutuhkan untuk menilai link budget C/No jalur komunikasi dari stasiun bumi ke satelit dan dari satelit ke stasiun bumi. Serangkaian publikasi unutk menganalisis performansi link budget pada komunikasi satelit telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu [7], [8] [9]. Persamaan-persamaan berikut ini digunakan untuk mengetahui besarnya link budget pada komunikasi satelit. 111douototoNCNCNCdan BWNCNColog10Tabel-tabel 7, 8, 9 dan 10 menampilkan nilai link budget untuk arah uplink dan downlink dan total dari komunikasi satelit berpita frekuensi C dan Ka. 0kTGredamanFSLEIRPNCSatuSBu0kTGredamanFSLEIRPNCSBdSatd Analisis perbandingan komunikasi satelit Frekuensi C-Band Dan KA-Band Di Indonesia 18 Tabel 7. Link budget untuk uplink dan downlink komunikasi C-band Tabel 8. Link budget untuk uplink dan downlink komunikasi Ka-band Tabel 9. C/No total untuk komunikasi C-band Tabel 10. C/No total untuk komunikasi Ka-band IV. HASIL ANALISIS Analisis performansi lintasan komunikasi satelit bergantung pada beberapa parameter antara lain Eb/No dan margin rute komunikasi. Variabel-variabel tersebut sangat erat kaitannya dengan teknik modulasi yang dipergunakan. Untuk mengetahui nilai Eb/No diperoleh dengan menggunakan persamaan-persamaan di bawah ini dan Jumlah bit n untuk modulasi-modulasi QPSK adalah 2. Nilai Eb/No berdasarkan modulasi QPSK untuk kedua sistem komunikasi satelit berfrekuensi C dan Ka diperlihatkan oleh tabel-tabel berikut ini. Tabel 11. Eb/No QPSK untuk C-band Besaran nilai Eb/No bermodulasi QPSK pada komunikasi satelit berfrekuensi C-band memperlihatkan semua lintasan availability di atas Eb/No yang diinginkan yaitu 12 dB. Sedangkan komunikasi bersatelit Ka-band tidak demikian. Tabel 12. Eb/No QPSK untuk Ka-band Selanjutnya, nilai margin pada jalur komunikasi dapat diketahui dengan menggunakan persamaan-persamaan berikut ini requiredotalMargin NCNCtdengan 5835,73total0otalNCNCtsedangkan C/Nrequierd diklasifikasikan berdasarkan teknik modulasi digitalnya. Tabel 13. Margin lintasan QPSK frekuensi C-band Analisis perbandingan komunikasi satelit Frekuensi C-Band Dan KA-Band Di Indonesia 19 Lintasan margin untuk sistem komunikasi satelit yang bekerja pada frekuensi C-band dengan mengimplementasikan QPSK, 8PSK, dan 16QAM dapat diterapkan pada keenam availability 99,1%, 99,2%, 99,3%, 99,4%, 99,5%, dan 99,99%. Terlihat bahwa semua kemungkinan komunikasi menggunakan frekuensi ini memberikan margin yang sangat baik di atas 26 dB. Sementara itu, komunikasi satelit menggunakan pita frekuensi Ka tidak semua jalur komunikasinya memiliki margin. Margin untuk lintasan yang aman berkomunikasi pada sistem komunikasi ini adalah informasi yang melalui stasiun Hub Jakarta. Margin tersebut berada di atas 16 dB untuk pengamatan selain dari 0,01%. Tabel 14. Margin lintasan QPSK frekuensi Ka-band IV. KESIMPULAN Komunikasi satelit C-band untuk ketiga teknik modulasi terbukti handal dalam melayani komunikasi di keempat wilayah Indonesia yaitu Jakarta, Medan, Surabaya dan Makassar untuk semua waktu pengamatan. Sementara itu, komunikasi satelit Ka-band tetap aman diterapkan di wilayah-wiayah tersebut untuk komunikasi yang melalui stasiun Hub Jakarta pada availability 99,1% - 99,5%. Pengembangan penelitian ini dapat dilakukan dengan meninjau penempatan satelit di orbit tertentu dan persen waktu pengamatan yang lainnya serta memperhatikan diversitas stasiun bumi berjarak tertentu pada suatu wilayah untuk mengantisipasi curah hujan tinggi. DAFTAR PUSTAKA [1] A. A. Atayero, “Satellite link design A tutorial,” Int. J. Electr. Comput. Sci. IJECS-IJENS, vol. 11, no. 4, 2011. [2] Z. B. Hasanuddin, “Design of Ka-band Satellite Links in Indonesia,” J. Electr. Comput. Energ. Electron. Commun. Eng., vol. 8, no. 8, 2014. [3] M. M. J. L. van de Kamp, J. K. Tervonen, E. T. Salonen, and J. P. V. P. Baptista, “Improved models for long-term prediction of tropospheric scintillation on slant paths,” IEEE Trans. Antennas Propag., vol. 47, no. 2, pp. 249–260, 1999. [4] R. L. Freeman, Radio system design for telecommunications, vol. 98. John Wiley & Sons, 2006. [5] J. S. Ojo, M. O. Ajewole, and S. K. Sarkar, “Rain rate and rain attenuation prediction for satellite communication in Ku and Ka bands over Nigeria.,” Prog. Electromagn. Res., vol. 5, pp. 207–223, 2008. [6] J. Christensen, “Itu regulations for ka-band satellite networks,” in 30th AIAA International Communications Satellite System Conference ICSSC, 2012, p. 15179. [7] A. K. Kundu, M. T. H. Khan, W. Sharmin, M. O. Goni, and K. A. Barket, “Designing a mobile satellite communication Antenna and Link Budget Optimization,” in 2013 International Conference on Electrical Information and Communication Technology EICT, 2014, pp. 1–6. [8] Y. Tepetam, “Analysis of Turkish communications sector and determination of critical success factors,” NAVAL POSTGRADUATE SCHOOL MONTEREY CA, 2014. [9] P. Series, “Propagation data and prediction methods required for the design of Earth-space telecommunication systems,” Recomm. ITU-R, pp. 612–618, 2015. Copyright 2016 PROtek Jurnal Ilmiah Teknik Elektro lisensi Creative Commons Attribution International License ... Sedangkan pada frekuensi tinggi di atas 24 GHz contoh mmWave akan menyediakan kapastias sangat besar dengan latency sangat rendah, tetapi cakupan areanya sempit, sehingga sangat cocok untuk wilayah dengan trafik yang sangat padat, menuntut kapasitas yang sangat tinggi atau area khusus [28]. Spektrum-spektrum yang berbeda tersebut akan memberikan layanan berkecepatan yang tinggi dan berkapasitas yang besar menggunakan jaringan heterogen beserta konektivitas beragam pula dengan tetap menjamin QoS di sisi pengguna [4], [30]. Jaringan heterogen tersebut akan memacu evolusi infrastruktur dimana teknologi 5G akan mengandalkan small cells karena spektrum yang dipergunakan mmWave dan koneksi D2D [18]. ...... Letak geografis Indonesia termasuk Sulawesi Selatan berada di wilayah tropis dengan curah hujan memang sangat handal jika menggunakan frekuensi C-band untuk jalur komunikasi satelit. Tetapi komunikasi satelit masih tetap bisa dipergunakan menggunakan frekuensi komersial lainnya, frekuensi Ku-band [29] dan Ka-band [30]. Oleh karena itu, komunikasi satelit dapat mendukung 5G dengan pemilihan frekuensi yang tepat. ...Muhammad Anas MasaTanridio Silviati Delfina Abdurrahman Abdullah BasalamahAhmad AfdhalTeknologi jaringan Generasi ke-5 5G menjadi fenomena yang baru di Sulawesi Selatan dimana akan terjadinya migrasi teknologi jaringan Generasi ke-4 4G ke 5G. Menyusul semakin meningkatnya penetrasi pengguna internet, maka wajar jika teknologi 5G perlu segera diterapkan. Penelitian ini menggunakan metode observasi berupa studi literature dan wawancara. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan metode Strength-Weakness-Opportunities-Threat SWOT. Hasil analisis migrasi 4G ke 5G berdasarkan perubahan arsitekturnya adalah Serving Gateway SGW, Mobility Management Entity MME, Access and Mobility Management Function AMF, Evolved-Universal Terresterial Radio Access Network E-UTRAN, dan Next Generation-Radio Access Network NG-RAN. Standar pengimplementasian teknologi jaringan 5G berdasarkan rekomendasi International Telecommunication Union ITU melalui program International Mobile Telecommunication IMT-2020. Pada kurun waktu 2018 sampai 2021, jumlah pengguna internet di Sulawesi Selatan meningkat sebesar 67,6%. Sementara itu selang waktu tiga tahun jumlah desa/kelurahan yang dapat dilayani Base Transceiver Station BTS berteknologi 4G bertambah 335 wilayah. Hal tersebut menjadi salah satu peluang yang dimiliki Sulawesi Selatan untuk mengimplementasikan jaringan 5G. Ditambah lagi infrastruktur yang cukup baik menjadi salah satu kekuatan karena tersedianya 94% BTS 4G dari keseluruhan BTS di tahun 2021. Hanya saja perlu memaksimalkan teknologi Device to Device D2D. 5th Generation 5G network technology is a new phenomenon in South Sulawesi where there will be 4G to 5G technology migration. Following the increasing penetration of internet users, the technology needs to be implemented immediately. This study used observation method in the form of literature studies and interviews. The obtained data were analyzed using Strength-Weakness-Opportunity-Threat SWOT method. The analysis results of 4G to 5G migration based on architecture evolution are Serving Gateway SGW, Mobility Management Entity MME, Access and Mobility Management Function AMF, Evolved-Universal Terresterial Radio Access Network E-UTRAN, and Next Generation-Radio Access Network NG-RAN. The standards required for the 5G network technology implementation are based on the recommendation of International Telecommunication Union ITU through International Mobile Telecommunication IMT-2020 program. During 2018 to 2021, the number of internet users in South Sulawesi increased by 67,6%. Meanwhile, the number of villages/wards served by BTS with 4G technology expanded by 335 area for three years. This is one of the opportunities for South Sulawesi implementing 5G network. Futhermore, sufficiently good infrastructure is as one of the strengths due to the availability of 94% of 4G BTS from all BTS in 2021. However, it needs to maximize Device to Device D2D rate and rain attenuation predictions are one of the vital steps to be considered when analyzing a microwave satellite communication links at the Ku and Ka bands. In this paper, tools for the prediction of rain rate and rain attenuation are presented in the form of contour maps for Nigeria using a massive rainfall data bank of 30 years which are taken from measurements made from the coast to the arid region of Nigeria. Rain-rate maps for the country of Nigeria were developed using the models purposely designed for tropical zones while ITU-R models were used for the rain-attenuation maps. The information from these maps will be a good preliminary design tools for both terrestrial and earth-satellite microwave links and also provide a broad idea of rain attenuation for microwave engineersThe communication link between a satellite and the Earth Station ES is exposed to a lot of impairments such as noise, rain and atmospheric attenuations. It is also prone to loss such as those resulting from antenna misalignment and polarization. It is therefore crucial to design for all possible attenuation scenarios before the satellite is deployed. This paper presents the rudiments of a satellite link design in a tutorial form with numerical prediction models for tropospheric scintillation on Earth-satellite paths from Karasawa, Yamada, and Allnutt 1988 and the ITU-R are compared with measurement results from satellite links in Europe, the United States, and Japan at frequencies from 7 to 30 GHz and elevation angles of 3 to 33°. The existing prediction models relate the long-term average scintillation intensity to the wet term of refractivity at ground level. The comparison shows that the seasonal variation of scintillation intensity is well predicted by this relation, but for the annual average some additional meteorological information is needed. A much better agreement with measurement results is found when a parameter representing the average water content of heavy clouds is incorporated. This confirms the assumption that scintillation is, at least partly, associated with turbulence inside clouds. The asymmetry between the distributions of signal fade and enhancement can also be explained by turbulence inside clouds. The asymmetry depends on the intensity of the scintillation, which is consistent with the theory assuming a thin layer of cloudy turbulence. A new model based on this theory predicts the distributions of signal fade and enhancement significantly betterWith the rapid growth of modern mobile satellite communication technology, the development of very small size, low-cost, low-profile, high gain and high directivity antennas is a must. The design of a mobile satellite communication antenna named as Parabolic Helix and link budget optimization of the proposed antenna system are illustrated in this paper. The proposed antenna has a gain of directivity of return loss value of Voltage Standing Wave Ratio VSWR of bandwidth of antenna efficiency of and 3dB angular beamwidth the Half Power Beamwidth HPBW of The resonant frequency of the antenna array is GHz. The proposed antenna system can be used for C-band applications like satellite communications transmissions, Wi-Fi, cordless telephones, weather radar systems and other wireless systems. The antenna system is designed and simulated in the CST Microwave Studio. Link budgets are performed in order to analyze the critical factors in the transmission chain and to optimize the performance characteristics, such as transmission power, system noise temperature, figure of merit and so on. The link budget determines what size antenna i s to use, power requirements and in general, the overall customer satisfaction. This paper deals with the rudiments of a satellite link design with some simulation ChristensenThis paper gives an overview of the ITU regulations that apply to Ka-band satellite networks that operate in the geostationary satellite orbit GSO or a non-geostationary satellite orbit non-GSO. In the last 5 years many satellite operators have launched or are planning to launch so-called High Throughput Satellites HTS operating in the Ka-band. Characteristics and examples of HTS will be given. Most HTS typically file for GHz bandwidth in the following Ka-bands – 31 GHz uplink – GHz downlink These bands are subject to several regulatory provisions which restrict the bandwidth available. Using a simplified view of the Ka-band portion of the Table of Frequency Allocations the paper will explain the ITU regulations as they apply in each of the cases • Bands identified for High-Density FSS HDFSS • Bands used by many administrations for FS including LMDS • Bands where GSO and non-GSO satellite networks have equal rights • Bands where equivalent pfd epfd applies • Military bands Some WRC-12 results are also reviewed including new BSS Ka-band allocations in the downlink band – 22 GHz, clarification of the concept of “bringing into use” and what the Radio Regulations Board considers to be “reliable” information in case of a of Ka-band Satellite Links in IndonesiaZ B HasanuddinZ. B. Hasanuddin, "Design of Ka-band Satellite Links in Indonesia," J. Electr. Comput. Energ. Electron. Commun. Eng., vol. 8, no. 8, 2014. DaftarSatelit C Band FTA - Salah satu proses penting dalam pemasangan parabola untuk mendapatkan channel sesuai keinginan yaitu tracking satelit. Tracking satelit sendiri adalah proses pencarian sinyal dengan cara mengarahkan dish parabola ke arah orbit dari satelit yang dituju. Jika arah dish parabola sudah tepat mengarah ke satelit yang dituju, barulah saluran televisi yang [] C Band disebut juga sebagai pita frekuensi atau pita C, yang berupa satuan spektrum frekuensi, dan pertama kali ditemukan dalam sistem komunikasi pada satelit. Frekuensi C Band memang tergolong kecil, lalu apa saja daftar C Band yang bisa diterima di Indonesia?Satelit C Band terkenal memiliki daya tahan yang cukup kuat, dalam menghadapi cuaca yang buruk. Satelit C Band kerap mengalami gangguan, yang disebabkan oleh tabrakan sinyal, karena banyaknya satelit lain yang memiliki frekuensi sinyal yang Juga Arah Parabola K Vision Ku Band 2022Ada banyak sekali jenis satelit yang memiliki bermacam frekuensi. C Band juga memiliki frekuensi terkuat dan terlengkap yang sinyalnya sampai ke Indonesia. Daftar ini juga bisa menjadi panduan tracking atau melacak satelit yang memiliki frekuensi satelit untuk jenis broadcaster atau siaran TV, berjajar di posisi Barat hingga Timur. Posisi dan garis bujur pada tiap satelit juga harus anda perhatikan, langsung saja, berikut daftar beberapa satelit C Band yang frekuensinya cukup besar sampai di Paksat 1R 38°ESatelit Yamal 202 49°ESatelit Intelsat 906 64,2°ESatelit Intelsat 17 66°EChannel ESPN HD/Soni network $Satelit Intelsat 20 68,5°EChannel ESPN SD/Sony networkSatelit Apstar 7 76,5°ESatelit Thaicom5 78,5°ESatelit Measat 3 91,5°EDemikian adalah beberapa daftar satelit C Band yang bisa diterima di Indonesia 2022, berdasarkan informasi terupdate yang kami dapatkan. Daftar tersebut hanya sebagiannya saja, karena masih banyak satelit C Band yang biasanya digunakan di Terkait Cara Pasang 1 LNB 2 ReceiverAdakah Daftar Satelit Parabola dan Frekuensi Terkuat?Nah, jika anda ingin melakukan tracking sinyal dan mendapatkan sinyal atau frekuensi satelit yang paling kuat di Indonesia, mungkin beberapa daftar satelit parabola berikut bisa anda gunakan sebagai Satelit Palapa DSelain digunakan pada layanan TV berbayar, seperti K-Vision, satelit palapa D juga memiliki frekuensi yang menjangkau cukup banyak channel, seperti TV Timor Leste, GMN, Jaya TV, Kompas TV, Metro TV, TV P, Elshinta TV, tvone, JTV, FTV, U Channel, dan layanan berbayar lain yang juga menggunakan satelit Palapa adalah Magna Channel, Matrix TV, dan Drakor Plus. Sinyal Palapa D di Indonesia memang terkenal cukup Satelit Telkom 4Satelit ini sebenarnya dirancang sebagai pengganti Telkom 1 yang telah pensiun. Telkom 4 ini mulai diluncurkan dan mulai mengorbit pada 7 Agustus 2018. Beberapa channel yang mendapatkan frekuensi sinyal yang baik dari Telkom 4 adalah Trans TV, Trans 7, ANTV, CNN, TVRI, dan digunakan pada channel–channel tersebut, satelit Telkom 4 ini juga support pada layanan TV berbayar atau berlangganan. Namun kelebihannya memang bisa menjangkau channel-channel lokal dengan Satelit Ses 9Satelit ini mengorbit bumi pada lintasan E, dan sudah dibekali transponder Ku Band, dengan kekuatan tinggi, dan mampu menyediakan layanan channel TV bahkan menjangkau hampir seluruh kawasan Ses 9 ini juga cukup populer saat ini, karena support untuk dua provider seperti Nex Parabola, dan Matrix Garuda, sebagai layanan TV berbayar yang cukup populer di Indonesia. Satelit Ses 9 ini juga support pada channel-channel gratis Satelit Measat 3aSatelit ini mengorbit bumi pada lintasan E, dan menjadi salah satu satelit yang digunakan oleh K-Vision. Salah satu keunggulan satelit ini adalah, menyediakan channel yang sifatnya FTA atau Free to Air alias, channel yang bisa diakses secara Measat 3a ini juga cukup populer, dan disebut-sebut masuk kategori daftar satelit terlengkap, karena banyaknya channel FTA yang bisa diakses melalui satelit ini. Tidak hanya itu, channel yang dihasilkan dari satelit ini juga memiliki tampilan yang cukup Juga Cara Menentukan Arah Parabola ke SatelitCara Mencari Sinyal Parabola Menggunakan HPCara Memasang Parabola Mini Setelah mengetahui daftar satelit C Band yang bisa diterima di Indonesia, kini anda bisa mulai melakukan tracking agar antena anda terhubung dengan satelit frekuensinya paling kuat. Anda juga bisa meminta bantuan ahli atau teknisi jika ingin melakukan tracking yang mandiri adalah jalan hidupku, tetap tegar menjalani walau setiap saat galau menanti. Mengisi kesibukan di bidang elektronik, sebagai hobby saja. Tinggal di Klaten Jawa Tengah. SatelitKu Band Yang Mudah di Lock Baem Indonesia Nah, pada artikel kali inilah kami akan memberikan daftar satelit yang bisa dilock diwilayah indonesia berikut frekuensi terkuatnya : Intelsat 904 - 45°E Transponder : 11155 V 45000 Channel : Dialog tv Beam : Indonesia kecuali papua Eutelsat 70B - 70.5°E Transponder : 11600 H 18333 Channel Satellite frequency Band C an ally without limits Band C why should you choose it for your business satellite link? Telecommunications worldwide have evolved over time, giving people new ways to get in touch to generate business, build relationships between governments or broadcast mass events. Within satellite communications, we find an important solution as usual, as surprising. These are the frequencies that operate under the C Band, in charge of, amongst others, the link transmissions of developed countries. AXESS, presents all the advantages that you can find under the C Band, so that it becomes your ideal ally, understanding how and what it works for, making your business transcend borders C Band a constant evolution This frequency spectrum exists since the 60s, as it was the first frequency band that was assigned in the history of commercial satellite communications, used at the time for terrestrial microwave transmissions with line of view. Sometime later, the C band was applied to satellite communications, sharing the spectrum with fixed-service satellite stations “FSS” without a high risk of interference. During the last 50 years, the C band has played a leading role for a wide range of communications in the commercial and government sectors, taking into account non-less important data, such as that practically every television that is turned on worldwide including those used by the Armed Forces of the United States, receives a program which signal passes at some point through the satellite C Band. Also, in North America, military forces use this frequency to control radars, reach communications on the field and in command and control systems. This is how the C Band works, nowadays Commercial satellites operating in the C band, always use the band that comprises frequencies ranging from 3400 to 4200 MHz, when their mission is to transmit from the satellite to ground stations Downlink. On the other hand, if the idea is to share transmission from the ground stations to the satellite, the band is extended from 5925 to 6725 MHz Uplink. To give a more specific explanation, we must point out that basically the satellite acts as a repeater; that is, it receives signals in the upper part of the band and immediately sends them to the Earth that receives it in the low band. Understanding that the diameter of an antenna must be proportional to the wavelength it receives, the C Band requires antennas larger in size than those of the Ku Band, for example. Compared to the Ku Band, the C Band works more reliably under adverse weather conditions, such as heavy rain and hail, although they are likely to receive ground interference. Amongst all the critical services it can offer, it also highlights actions that make the world go around as we know it today, that need greater reliability and a wide geographical coverage that only the C band can offer as they are, for example, banking transactions or business networks; distribution of television programs; mobile satellite service connection links, and emergency links, including disaster recovery services and weather monitoring. The C band and its wide worldwide coverage The waves that run through the C Band, cover large geographical areas and facilitate worldwide communications. Thanks to its large geographical reach, the beams that travel on the C band allow coverage to access remote places, which is mostly profitable in regions with low population density. This band is also very much wanted, because the high level of fading caused by the rain which affects the signals of the Ku or Ka bands, makes the different operators to definitely transfer their operations to take advantage of the C Band, since it uses smaller centered beams that, in turn, are located in areas where the demand and population density are high, maintaining in all ways the quality of service required. Although this is not an ideal frequency for mobile services, operators who apply these technologies see it as potentially attractive using it as an additional bandwidth source to serve their current and future customers, increasing coverage areas, download response speed for their users and expanding the frequencies in which their services operate. To round off, we must understand that the C Band is an ally of satellite communications, since its characteristics lend themselves, to reach every corner of the planet, without major investments in equipment. Also, it is fair to note that this technology is designed to overcome any meteorological difficulties, which allows your operation to develop normally, regardless of any extreme conditions. Keep in mind that the use of this band has regulations, so it is important to contact experts to get the best performance from this Band that connects the world.
Satelitberfrekwensi C Band yg bisa diterima di Indonesia Berikut Daftar dan Frekwensi Terkuatnya Paksat 1r (38 BT) 4158 V 12000 Yamal 202 (49 BT) 3937 L 3229 NSS 5 (50,5 BT) 4172 R 13331 NSS 12 (57 BT) 4055 H 26000 Intelsat 904 (60 BT) 3654 H 20050 Intelsat 902 (62 BT) 4162 R 3662 Intelsat 906 (64,2 BT) 4094 R 3680
Foto Edward Ricardo/ilustrasi roket pembawa satelit. Jakarta, CNBC Indonesia - Satelit milik Indonesia yang mengudara di angkasa kembali bertambah. Kali ini satelit yang diluncurkan bernama Nusantara-1 milik PT Pasifik Satelit Nusantara PSN. Sebenarnya, sudah berapa satelit yang diluncurkan oleh perusahaan Indonesia? Berikut hasil penelusuran Tim Riset CNBC Palapa-A1. Peluncuran 8 Juli operasi Juni Delta 83 derajat bujur timur BT.Kapasitas 12 transponder telepon, 1 transponder televisi, 5 transponder backup, cakupan Indonesia. 2. Palapa-A2. Peluncuran 11 Maret operasi Januari Delta 77 derajat bujur timur BT.Kapasitas 12 transponder, backup untuk Juni operasi 108 derajat 24 transponder, cakupan Dijual pada PT Pasifik Satelit Nusantara PSN pada 1990. 4. 26 Februari operasi Gagal 24 Tidak berhasil ditempatkan pada orbit. 5. Palapa-B2Peluncuran 21 Maret operasi Februari PT Telekomunikasi Indonesia Telkom, 113 derajat 24 Penyewaan pihak ketiga domestik dan luar negeri, beralih ke Satelindo pada 1993 dan kemudian layanannya diganti 14 April operasi 108 derajat 24 Hasil perbaikan B2, nantinya jasanya diganti 14 Mei operasi Delta 118 derajat 24 31 Januari operasi Atlas 2ASPemilik 113 derajat 30 transponder, terdiri dari 24 transporder aktif dan 6 transponder tambahan..Status Sempat berganti nama menjadi HGS 3, Anatolia 1, dan Paksat 15 Mei operasi derajat dari Kourou, Guyana Indostar-1 Cakrawarta-1.Peluncuran 12 November 1997,Akhir operasi ArianePemilik PT Media Citra Indostar Grup MNC, Grup 107,7 derajat pertama yang menggunakan frekuensi S-band terutama untuk TV kabel. Karena kegagalan regulator daya, sebanyak dua dari lima transponder tidak dapat digunakan saat gerhana sehingga umur satelit berkurang dari 14 tahun menjadi 7 12 Agustus operasi 25 Agustus Lockheed ArianePemilik 108 derajat dinilai perlu memperluas kapasitas satelit karena potensi permintaan dari trunking seluler permintaan Telkomsel saat itu sedang pesat dan untuk VSAT gangguan pada 25 Agustus 2017 sehingga membuat publik tidak nyaman bertransaksi perbankan dan TV. Layanannya dialihkan ke Telkom-3S, Palapa-D, dan 12 Februari operasi Lockheed Proton 123 derajat pertama yang melayani komunikasi telepon bergerak di Asia berbasis ACeS. Sistem AceS dimiliki AceS International yang dimiliki PT Pasifik Satelit Nusantara PSN, Lockheed Martin Global Telecommunications, Phillipine Long Distance Telephone Co, dan Jasmine Overseas Company. Terdapat anomali di sistem L-Band Garuda-1 yang menyebabkan kapasitas panggilan maksimal turun menjadi 1,4 juta per hari dari 2 juta per hari, diklaim AceS kepada asuransi. 13. 16 November operasi Masih Orbital Science 108 derajat menggantikan Palapa-B4 dengan perluasan cakupan ke Guam dan India. Berfungsi menyediakan layanan TV, telepon, internet, di Indonesia, Asia Tenggara, dan Asia operasi 6-12 Lapan Lapan Lapan kecil berkonsep Nano Hexagonal Satellite yang berada di orbit rendah seperti komunikasi di daerah terpencil, pengamatan bumi, serta pengataman lingkungan dan kerja sama Lapan, PT Dirgantara Indonesia, PT LEN, ITB, dan LIPI dengan nama panjang Indonesia Nano Satellite-1. Satelit pertama buatan Indonesia. 15. operasi Lapan Satish Dhawan, Lapan mikro pengamatan video yang dikembangkan di Technische Universität Berlin oleh tim insinyur satelit mikro pertama buatan Indostar-2 Cakrawarta-2.Peluncuran 16 Mei operasi Boeing Satelite Systems BSS.Peluncur Proton MPemilik 107,7 derajat 22 transponder Ku-Band dan 10 transponder layanan penyediaan direct to home DTH. Akhir 2009, Protostar ditutup karena isu kordinasi multi kepada SES dan berganti nama menjadi SES-7. Diluncurkan di Baikonur Cosmodrome, 31 Agustus operasi Thales Alenia Long March Indosat 113 derajat 40 orbit dan hanya beroperasi 10 2012Akhir operasi ISS Reshetnev dan Proton - derajat 42 di orbit yang tidak digunakan setelah kegagalan upper stage dan kemudian JCSAT-4B Lippostar-1.Peluncuran 15 Juni 2012Akhir operasi Lockheed Lippo 124 derajat 32 transponder C-Band dan 12 transponder kerja sama dengan Lippo Group disepakati pada hari peluncuran untuk menggunakan satelit tersebut guna memancarkan siaran satelit TV direct to home DTH di seluruh Indonesia. Pengelolaan Lippostar-1 dilakukan grup Mochtar Riyadi tersebut melalui PT Tecnoves International yang 85% sahamnya dimiliki oleh PT Multipolar Tbk melalui PT Multipolar Multimedia Prima. Pada 2013 layanan TV itu diluncurkan dengan merek Big Lapan-A2 Lapan-Orari.Peluncuran 28 September operasi Lapan Roket PSLV Lapan kerja sama Lapan dengan IPB. Berfungsi mengidentifikasi kapal pencuri ikan. 21. 19 Juni operasi Space System PT Bank Rakyat Indonesia Tbk BBRI.Orbit 150,5 derajat satu-satunya satelit di dunia yang dimiliki Lapan-A3 Lapan-A3/IPB, LISat.Peluncuran 22 Juni operasi Roket PSLV C34, Lapan, kondisi sumber penghasil makanan dan lingkungan di 15 Februari operasi Thales Alenia 118 derajat 42 guna menggantikan Telkom-3 yang gagal mencapai orbit dan Telkom-4 Merah Putih.Peluncuran 7 Agustus 2018Akhir operasi Space System Falcon 9, 108 derajat 60 transponder, terdiri dari 24 transponder C-Band dan 12 transponder Exetended 7 Agustus 2018Akhir operasi Space System Falcon 9, PT Pasifik Satelit 146 derajat 26 transponder C-Band, 12 transponder Exetended C-Band, 8 transponder Hight Throughput Satellite HTS dan menjadi satelit broadband pertama Indonesia. Akan mendukung produk Ubiqu dan Sinyalku milik RISET CNBC INDONESIA Artikel Selanjutnya Kejagung Cegah 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Satelit Kemhan irv/irv
AplikasiTTC Downlink Nano Satelit TEL-U SAT," J. Elektron. dan Telekomun., vol. 16, no. 2, p. 40, 2017. [3] S. Prodi, T. Telekomunikasi, F. Teknik, and U. Telkom, "Perancangan Dan Realisasi Penguat Daya Pada Frekuensi S-Band Untuk Radar Pengawas Pantai Design and Realization of High Power Amplifier in S-Band Daftar Satelit C Band FTA – Salah satu proses penting dalam pemasangan parabola untuk mendapatkan channel sesuai keinginan yaitu tracking satelit. Tracking satelit sendiri adalah proses pencarian sinyal dengan cara mengarahkan dish parabola ke arah orbit dari satelit yang dituju. Jika arah dish parabola sudah tepat mengarah ke satelit yang dituju, barulah saluran televisi yang ada pada satelit tersebut muncul dilayar/ dalam tracking satelit akan ditentukan oleh beberapa hal, seperti ukuran dish, kualitas LNB yang digunakan dan pengetahuan tentang dunia satelit, transponder/frekuensi serta tracking itu sendiri. Jadi pengetahuan tentang daftar satelit atau lebih tepatnya posisi orbit satelit dan cakupan beam jangkauan sinyal satelit sangatlah penting, karena bisa dibilang hal itu merupakan dasar utama dari proses pencarian channel pada Satelit C Band FTA TerbaruPerlengkapan Tracking Satelit C Band FTAAkhir KataPengetahuan mengenai satelit posisi orbit dan cakupan beam akan sangat memudahkan proses tracking satelit, karena pengguna hanya tinggal memasukan frekuensi/transponder kemudian mengatur dish hingga sinyal muncul. Pengetahuan tentang daftar satelit tersebut juga akan menghindarkan dari kebingungan dalam mencari salah satu satelit yang mengorbit di wilayah Indonesia, sinyal yang dicari tidak muncul dan untuk itu pada kesempatan kali ini teknisitv akan memberikan informasi mengenai daftar satelit tersebut. Jika pada artikel sebelumnya dibahas tentang DAFTAR SATELIT KU BAND FTA, kali ini informasi yang diberikan mengenai daftar satelit C Band FTA. Jadi buat yang ingin mengetahui atau sedang mencari informasi mengenai daftar satelit C Band FTA, simak ulasan lengkapnya dari teknisitv tentang daftar satelit C Band FTA berikut ini merupakan daftar satelit C Band FTA beserta dengan frekuensi terkuatnya sebagai acuan atau panduan dalam proses tracking satelit untuk mendapatkan saluran FTA yang ORBITLNBTRANSPONDERINFOYAMAL Band3742 H 340963937 V 3229TV3ROSSIA 1NSS Band4017 L 259983901 L 6666AlhuraNepal TVINTELSAT Band4096 H 11000AtlanticINTELSAT 1766°EC Band3847 V 276743845 H 30000Kalaignar TVESPN HD/Sony NetworkINTELSAT Band3975 H 195003900 H 22221HBOESPN SD/Sony NetworkABS 275°EC Band4125 V 27963741 V 33018Light TVK AsiaAPSTAR Band4237 H 33334122 H 1920MYTVMADANITHAICOM Band3150 H 46803800 H 30000NBTCHINSAT 4A83°EC Band3725 H 26666NSTPLCHINASAT Band4141 V 28787RAJ NEWS KANNADAST 288°EC Band3872 H 92543650 H 3001BTSNTD TVMEASAT Band3705 H 42893920 H 18385UN TVRTM SDINSAT Band3925 H 27500DD NasionalASIASAT Band3660 V 27500Dubai SportsASIASAT Band3880 H 275004180 V 30000TV 5 MONDESony NetworkTELKOM Band3897 H 30003850 H 60003875 H 6000MTA TVANTV MPEG 2Trans 7 MPEG 2CHINASAT 10110°EC Band3560 V 300003521 V 30000SKYNINDO GRUPPALAPA D113°EC Band3785 H 56303864 V 4333tvOneTVN-1CHINASAT Band3796 H 69303950 H 11405GZTVGuandongASIASAT 6120°EC Band3900 H 295004080 H 30000SITVNXT DigitalASIASAT Band4015 H 5937News LiveCHINASAT 6A125°EC Band4080 H 275004121 H 27494CCTVXINTVJCSAT 3128°EC Band4120 V 30000Daai Band3861 H 12855First ServiceVINASAT 1132°EC Band3952 V 19209VTVAPSTAR 6134°EC Band4055 H 96283840 H 28500MYTVCNC WorldTELESTAR 18138°EC Band3873 H 66663947 V 17587Net 25Cinema WorldAPSTAR 9142°EC Band3826 H 3300Solar SabongABS 6159°EC Band3835 V 2923Solar SportsINTELSAT 19166°EC Band4061 H 265603737 V 2963NHKYTNINTELSAT 8169°EC Band4009 V 50003989 H 6542PLTVSolar ChannelEUTELSAT 172A172°EC Band3916 H 3330Hope ChannelINTELSAT 18180°EC Band4174 L 36803755 R 28000AtlanticHD SportNSS 9183°EC Band4096 R 245123899 R 8950HD Sport 24TBNPerlengkapan Tracking Satelit C Band FTATracking satelit C Band FTA dilakukan untuk mendapatkan channel televisi yang diinginkan. Adapun alat-alat atau perlengkapan yang dibutuhkan dalam melakukan tracking satelit C Band FTA adalah sebagai berikut ParabolaLNBReceiverMonotor/televisiKunci InggrisObengKunci penguat tiang parabolaJadi sebelum melakukan tracking satelit C Band FTA, pastikan semua perlengkapan tersebut diatas sudah ada/ KataDemikian pembahasan mengenai daftar satelit C Band FTA 2021 yang bisa teknisitv bagikan, semoga bisa bermanfaat dan juga membantu serta bisa menambah wawasan bagi para pembaca artikel ini. LqQh.
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/156
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/279
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/40
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/263
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/146
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/52
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/332
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/345
  • dtj7w0rkpa.pages.dev/22
  • daftar satelit c band 2018